WOLLY?

4K 155 24
                                    

Satria menjambak rambut kakak kelas yang sedang terduduk memegang kepalanya akibat pukulan Satria. Dengan mata yang kini menatap tajam pada dua lelaki yang masih menyentuh gadisnya, Satria maju dengan menyeret kakak kelasnya.

Namun langkahnya terhenti, Satria kembali tertegun saat menatap manik indah milik Athena yang kini berwarna emas.

Saat dirinya akan maju kembali untuk melayangkan pukulan pada kedua kakak kelasnya, Patahan tulang terdengar kembali bersama teriakan memilukan dari keduanya.

"Aaarrrggghhhhhhh..."

Kini, Athena pun berjalan menghampiri Satria yang sedang menatapnya dengan senyuman khas miliknya itu.

Athena berhenti di hadapan Satria, kemudian berbalik ke arah belakangnya menatap para kakak kelas itu dengan seringai tajam yang selama enam tahun ini dimilikinya.

"Lebih baik, kalian keluar dari sekolah ini ... atau kalian akan mendapat akibat yang lebih parah dari ini."

Athena kembali berbalik menghadap ke arah Satria. Dengan mata keemasan itu, Satria merasakan aura yang berbeda.

Kelam

.

Dendam

.

Sakit hati

.

Amarah

.

Dan ...

.

Kesedihan

"Hallo Satria, kita bertemu kembali..." bibir itu menyunggingkan senyum yang...

Menakutkan

〰〰〰〰〰

Dilain tempat

Disebuah ruangan yang kini dipenuhi dengan debu dan gelap tak adanya pencahayaan membuat seseorang itu terfokus pada layar yang kini memperlihatkan sesuatu yang membuat amarahnya memuncak.

Seseorang menatap video itu dengan pandangan penuh amarah. Tangannya tak tinggal diam untuk mencengkram sesuatu yang kini berada di dekatnya.

Silet , kini benda itu berubah menjadi berwarna merah karena telah dipenuhi darah yang mengalir dari telapak tangannya.

"Ternyata kamu sudah kembali ya... dan kamu berniat mengambil semuanya dariku, seperti dulu?" Ia terkekeh sinis saat kembali melihat adegan dimana perempuan yang paling dibencinya di peluk dari belakang.

"Itu takkan pernah bisa Athena, karena saat kamu pergi. Semua yang kamu miliki harus menjadi milikku. "

"Hahahahaha....."

Tangan kirinya meraih ponsel dari dalam tas. Kemudian ia menghubungi seseorang yang kini selalu menjadi penasihatnya.

"Hallo...."

"Kenapa?" Sahut seseorang disebrang sana dengan nada malasnya.

"Hmm... dia kembali, apa aku harus melakukan sesuatu?"

"..... "

"Hallo??"

"Tidak untuk sekarang, kita lihat apa yang ia bisa selama enam tahun menghilang."

"Tapi aku gak mau kalau semua perhatian kembali pada anak itu."

"Tenanglah... suatu saat nanti , pasti semua akan menjadi milikmu."

SATRIA (Complete DREAME) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang