2.pertemuan

75 6 0
                                    

Hingga pada akhirnya aku bertemu denganmu,dengan aku yang merasa risih . Dan dag dig dug yang tak beraturan, yang membuatku kesal. Kau menatap wajahku yang katamu aku terlihat jutek padahal aku merasa malu . Sangatlah malu, aku bertanya kepadamu "untuk apa kau menemui ku?" Lalu kau menjawab " aku ingin berbicara tentang sesuatu",aku sangatlah risih dekat denganmu & sangat malu.

     Ingin rasanya segera pulang, karena aku tak biasa mengobrol lama dengan seorang pria. Kau bercerita semua hal tentangmu, sampai 1 jam lamanya. Hingga akhirnya kau ,mengatakan . "Sebenarnya Aku mencintaimu". Jantungku, seketika berhenti berdetak. Dan kembali berdetak lebih kencang dibandingkan sebelumnya.

     Aku tidak bisa mengatakan apapun saat itu ,jauh dari perkiraanku . Aku tak berniat untuk membersamaimu saat itu,karena aku baru saja merasa dipatahkan oleh seorang pria yang mengatakan hal yang sama sepertimu di awal dan pada akhirnya meninggalkan.aku tak ingin menambah parah luka yang aku rasakan,. Tepatnya, aku belum yakin dengan dirimu. Dengan perasaan yang saat itu kau ungkapkan.

    Terimakasih sudah berani mengungkapkan,tapi bisakah berikan aku waktu untuk meyakini perasaanmu? Mengenali dirimu lebih jauh lagi ? Dengan hubungan hanya sebatas teman saja .

    Bukannya aku tak suka ,aku belum yakin saja akan perasaanmu. Jangan dulu menjauh, karena membersamaimu itu butuh proses.
  
     Terimakasih atas usahamu,yang mati Matian ingin sekali mendapatkan nomor ponselku.yang mati Matian ingin bertemu denganku, sampai membuat diriku sedikit membuka kesempatan mengenal orang baru.

   Keputusanku tak membuatmu menyerah, kau benar benar ingin meyakinkan perasaanku. Tapi aku tetap tak ingin percaya pada satu tindakan saja, pada satu perkataan saja.
  
   Maafkan aku, aku belum mampu. Membuat keputusan.

HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang