8.pintaku

18 4 0
                                    

Kala itu , malam hari . sebelum kita tidur kita selalu memiliki kebiasaan berdoa untuk bisa saling bertemu didalam mimpi dan mengucapkan selamat malam untuk menghilangkan aura aura negatif pada pikiran kita masing masing.

    Saat itu aku sudah tertidur lelap sekali, sampai aku bermimpi. Entahlah, aku melihat kau pergi bersama perempuan itu dan meninggalkan aku sendiri ditempat yang sangatlah sepi. Kau pergi hanya mengatakan " aku pamit " dan tak memperdulikan aku yang sendiri dirundung kesedihan. Aku menangis kala itu, dan kau tertawa bahagia dengan dia.

  Akupun terbangun dan tiba tiba pipiku sudah basah oleh air yang mengalir dari mataku. Ahh, apa tandanya itu? Aku benar benar takut itu akan terjadi. Kala itu jam menunjukan pukul 2 dini hari, aku takut . Bahkan aku tak bisa tidur dengan nyenyak kembali.

  Lalu esoknya kau bermain kerumahku lagi, kita mengobrol seperti biasa. Tak ada hal yang berbeda ,aku bahkan merasa senang kau masih ada di sampingku. Kita mengobrol dan aku terkejut kau tiba tiba memelukku dengan erat dan mengatakan

" kamu jangan menjauh ya, aku akan selalu ada untukmu sayang. Aku mencintaimu" lalu secara tiba tiba air mataku mengalir deras, entah ada hentakan apa dihatiku ini. Rasanya ada yang menancap tajam yang entah darimana adanya
"Aku bermimpi kau pergiiii.. Pergi bersama perempuan itu.," Lirihku ,air mataku mengalir semakin deras dan Pelukanmu semakin erat
" heii? Jangan pedulikan mimpimu itu, mimpi hanyalah bunga tidur. Lihat aku, aku disini masih denganmu bukan??" Aku terus menerus menangis ,dan kau terus menerus menenangkan ku
" sudah, tak usah menangis. Kau akan lelah jika terus menangis seperti ini ,apakah kau mau?aku berdosa karena telah membuat air matamu terjatuh ?"

  Aku menggeleng lemah, dan kau pun tersenyum,kau berusaha untuk membuat hatiku senang kembali dan kau berhasil suasana menjadi berbeda . Kau dan aku tertawa bahagia tanpa ada beban pikiran dikepalaku ini. jikalau kau pergi tak apa ,karena pada dasarnya kedatangan manusia tujuannya hanya untuk pergi.

Pintaku, kau menepati janji janji yang telah kau katakan. Perihal kau tidak akan menjauh, entahlah aku kurang percaya. Bukannya aku tidak meyakini kau akan setia, hanya saja aku khawatir kau benar benar akan pergi.

  Hari ini, aku lebih memilih untuk menjalani saja apapun yang sudah ditakdirkan Tuhan. Apapun yang terjadi nantinya, aku akan berusaha untuk menerima. Tetapi untuk sekarang, aku tidak siap untuk kehilangan. Karena, sekarang aku sedang dititik dimana aku sungguh sungguh dalam mencinta.

Tuhan, izinkan aku untuk mencintainya kali ini saja. Tapi jika memang benar dia akan benar benar pergi ,bisakah engkau menghapus terlebih dahulu rasa cintaku ini?

Tuhan,aku tidak ingin kehilangan sumber semangatku ini. Aku mencintainya..,

HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang