13. Hujan dan lukaku

17 2 0
                                    

Siang hari kala itu, dengan perasaanku yang entah bagaimana adanya. Dengan aku yang terus menghindar, untuk tidak menemukan atau tidak melihatmu. Entahlah, hari itu perasaanku hancur. Bukan sakit lagi, tapi hancur.

Hanya ada satu sahabatku yang mengetahui dirimu, hanya dia yang tau bagaimana dirimu dan bagaimana aku mengenalmu. Dia selalu melindungiku,bahkan saat aku hampir saja melihatmu bersama dengan kekasihmu sahabatku melindungiku, pelukannya selalu ada saat aku hampir melihatmu. Ia paham betul bagaimana perasaanku saat itu.

Pelukannya seperti perban yang melindungi luka lukaku, meskipun terkadang aku tau dia sedang melindungiku dari luka yang semakin parah dan parah lagi. Tapi, jika boleh jujur aku ceritakan kepadamu aku tak pernah menemukan sahabat seperti dia ,yang pelukan hangatnya selalu ada untukku.

Saat pelukannya menghantamku ia selalu mengatakan kepadaku "jangan pernah melihat kebelakang sedetikpun, tolong turuti aku!!."aku hanya tersenyum
" it's oke, i want to saw him. Izinkan aku untuk melihatnya bahagia ,oke? I Will be fine .don't worry" pelukannya semakin erat, dan aku mengerti ia tak mengizinkan aku untuk melihatnya sekali saja
"No! Don't try to saw him.but you Will cry after Saw him .i sure, and i don't wanna to see you cry again please "
Aku hanya tersenyum dan melepas pelukannya secara perlahan,menatap matanya, dan memegang erat kedua tangannya. Mencoba untuk meyakinkannya

" Jangan takut,aku sudah cukup kuat untuk melihatnya. Aku tidak akan menangis ,aku perempuan hebat sama sepertimu . Allright??" Dia mengangguk pelan. Malangnya dirimu ini, jangan sampai kau merasakan apa yang aku rasa ya.Mybestie<3

Siang pun berganti menjadi sore, langit terlihat tak bersahabat. Ternyata langit sedang bersedih seperti hatiku, gemuruh suara guntur terdengar awalnya pelan dan makin lama semakin kencang. Tiba tiba air turun dengan cepat ,hujan yang amat besar kala itu sampai membasahi tubuhku yang sedang berdiri diatap sekolah.

Orang orang lari karena takut dengan petir lalu meneduh. sedangkan aku,aku membiarkan langit yang sedang menangis membasahi tubuhku. Mendengarkan langit yang sedang marah, meluapkan semua amarahnya.
Aku pun ikut menangis, berteriak sekencang-kencangnya tanpa ada yang mendengar dan melihat air mataku.

Mengapa semua orang lari ketika aku sedang dirundung duka? Mengapa tak ada yang mau mendengarkan aku? Mengapa tak ada yang mau mengerti? Teriak batinku,

aku merasa semua orang lari dari diriku tapi ternyata ,aku yang menghindar . Karena aku tau, seberapapun mereka peduli atau dekat denganku. Mereka tidak akan pernah merasakan apa yang aku rasa,sampai kapanpun tidak akan pernah.

Aku hanya menggambarkannya lewat tulisan tentang bagaimana rasanya menjadi aku meskipun terkadang tidak dimengerti juga oleh orang lain ,namun tulisanlah yang menenangkan .

Aku menangis sampai, aneh.aku tidak mengerti mengapa hujan tidak membasahi tubuhku lagi . Tapi masih membasahi tanah, aku melihat keatas. Ada kain jaket yang melindungiku ,aku melihat ke sebelah kananku ada tangan seseorang yang merangkul tubuhku. Aku melihat ke bawah ,
" Daritadi disini? gak dingin ?" Deg! Aku mengenal suara itu . KAMU.

" Untuk apa kau kemari, biarkan aku sendiri disini. Jangan merangkul seperti itu, tak wajar seorang pria yang sudah memiliki seorang kekasih merangkul perempuan lain!lepaskan aku!!"
Dengan amarahku, yang sudah lama aku tahan. Dengan tangisku,yang tak terlihat. Dengan hatiku yang dirundung kesedihan.

" Hei kau berbicara apa? Aku mencarimu! Selalu mencarimu ,tetapi kau tak pernah aku temukan . Kau dimana? "

"Kau yang dimana?!! Kemana saja?? Apa kau pura pura lupa!!? sekarang urus saja urusanmu sendiri dengan perempuan yang kau cintai, Aku tak butuh kebohonganmu lagi! Aku sudah muak ,dengan semua ini" Aku mencoba untuk lari ,dan kau menahanku sampai aku tak bisa melarikan diri.

" Apa maksudmu?! Perempuan yang aku cintai adalah kamu ,heii tatap mataku . Aku sudah berjanji bukan bahwa aku tidak akan menjauh?"

Aku mencoba menatapmu, tapi tatapan itu .entah apa yang menusuk rasanya benar benar sakit , sampai air mataku mengalir semakin deras . Aku tak sanggup menatapmu, kau adalah luka yang bertahan sebagai cinta.

" Aku tidak butuh kebohonganmu lagi, aku sudah mengetahui semuanya!!" Aku berhasil melarikan diri,entahlah saat itu hujan semakin menderas. Langkah kakiku mulai lemas, Dan aku melihatmu disebrang sana. Berlari kearahku ,aku mencoba untuk berlari tapi aku tak sanggup lagi untuk melangkahkan kakiku. Tiba tiba semua yang aku lihat tak ada,hanya ada hitam yang aku lihat. Aku tak sadarkan diri. Entah apa yang terjadi setelah itu, aku tidak tau.

HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang