9

2.6K 316 22
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

Pagi ini Jungkook baru saja membuka mata tanpa mengubah posisi tubuhnya dari atas kasur. Ia sedikit menarik selimutnya sampai ke atas dada dan menatap langit-langit kamar.

'Kau tidak perlu merasa bersalah Jungkookie. Kau tidak bisa begini. Bukankah itu yang kau harapkan?'

"Wonho hyung. Mulutnya benar-benar." gerutu Jungkook. Bagaimana tidak? Taehyung dan Seokjin ada disana. Akhir-akhir ini mereka berusaha membuntuti Jungkook setelah tahu jika Hyungwon juru masaknya mampu merakit alat untuknya berkomunikasi.

"Mereka ini apa sebenarnya? Memata-mataiku?" kesalnya.

"Wonho hyung harus membereskan semuanya." pikir Jungkook sambil mengigit bibir bawahnya.

.

.

🎭

.

.

"Oh jinjja?" tanya Jimin pada Taehyung yang sedang membaca komiknya di atas ranjang kamar.

"Um. Begitulah." Taehyung mengangguk.

"Kapan?" tanya Jimin lagi.

"Lusa, sore hari." jawab Taehyung. Ia menutup bacaannya dan menatap Jimin yang sedang membereskan pakaiannya.

"Kau mau kemana?" lanjut Taehyung. Ia mengernyit lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

"Apa?" Jimin mengedikkan bahunya.

"Kau memasukkan baju-bajumu kedalam koper." tunjuk Taehyung.

"Ah.. bukankah lusa kita bisa pulang? Itu yang tadi kau katakan bukan? Jungkook sudah menghubungi lagi keluarganya." jawab Jimin.

.

.

🎭

.

.

Namjoon terdiam memandang ke arah luar jendela kamar Yoongi sementara pemilik kamar sedang mandi. Cuaca sudah normal. Itu artinya, tidak lama lagi acara di pulau ini akan selesai. Si pemilik acara pun mati. Apa lagi yang ia tunggu?

"Sebanyak apa Seokjin hyung tahu?" gumam Namjoon. Matanya menyipit dan menyilangkan tangannya kebelakang.

"Aku tidak tahu banyak soal keluarga siapa saja yang terlibat pada kejadian itu. Tapi aku yakin sekali sejak awal. Sebenarnya aku sama sekali tidak terkejut saat Jimin bercerita. Tidak kusangka dia juga bagian dari-"

"Bagian dari apa? Siapa?" tanya Yoongi sambil mengusak rambutnya yang basah dari ambang pintu kamar mandi.

"Eum.. ah, itu-"

"Kenapa? Kau terdengar gugup." Yoongi menggantung handuknya.

"Ah, hyung.. apa? Memang aku mengatakan apa? Tadi?" Namjoon tertawa canggung.

"Itu yang aku tanyakan. Kau tadi mengatakan apa?" Yoongi menyilangkan kakinya sembari duduk di kursi rias.

.

.

🎭

.

.

𝕋𝕙𝕖 𝔼𝕪𝕖 [end] (dalam revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang