10

2.7K 337 27
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Ku bilang aku akan memaafkanmu jika berhenti." ucap Hoseok mencoba untuk tenang.

"Ck! Sudah kubilang diam.." Jimin mengangkat gunting yang ia pegang. Mencengkram bahu kiri Hoseok layaknya siap mengayunkan gunting itu tepat di jantung dan mencabiknya.

"Aku siap mati kalau kau memang sudah siap juga. Kau tahu betul kalau semua ini tidak akan selesai begitu saja dan kau akan menanggungnya sampai mati." ucap Hoseok yakin.

'Brakkk!!' Jimin sedikit lengah mencerna maksud ucapan itu sehingga Hoseok mampu membalikkan posisinya bertukar dengan Jimin.

'Bugh!' satu kali pukulan mendarat di wajah Jimin.

"Sadar bodoh!" kesal Hoseok. Mata Jimin kembali meremang memperhatikan darah yang bercucuran di wajah Hoseok.

'Brakkk!'

"Siapa yang kau sebut bodoh huh?!" Jimin kembali membuat Hoseok membentur dinding. Jimin benar-benar kehilangan kesadaran dari jiwanya. Matanya terus meremang seakan ekspresi Hoseok mengejeknya terus.

'Trakkk! Brukkk!' Hoseok berhasil menyingkirkan gunting dari tangan Jimin dan menindihnya.

"Ha! Kau pikir semudah itu?" ejek Jimin. Tangannya meraih pecahan vas di dekatnya.

'Sretttt! Brukk!' tajamnya pecahan tadi membentuk goresan hingga pakaian Hoseok robek dan darah membasahi pakaiannya.

"Akan sangat bagus jika mulutmu itu ku robek. Eurghhhhh!" Jimin memegang kepalanya refleks hingga tak sadar pecahan vas yang ia pegang menggores di pipinya.

'BRAKKKK!'

"YA! JIMIN-SSI!"

.

.

🎭

.

.

"Ada apa ini?" Taehyung dan yang lainnya terlihat kebingungan setelah Namjoon meminta semuanya berkumpul di aula utama kastil. Namjoon dan Yoongi adalah orang yang menyelamatkan Hoseok dari pertengkaran berdarah dikamar tadi.

"Entahlah, kami juga tidak tahu." Yeonjun menggeleng bersama yang lainnya. Tak lama Hoseok menghampiri mereka semua dari kastil tempat dimana kamar-kamar berada.

"A-astaga Hoseok hyung? Kau kenapa?" Jungkook menghampiri dengan panik. Hoseok baru saja datang setelah ia membalut beberapa lukanya sendirian di kamar. Bagaimana tidak terkejut, Hoseok tidak terlihat baik-baik saja. Berdarah dan lebam terlihat jelas ditubuhnya.

"Gwaencanha." Hoseok mengangguk.

"Apa Jimin yang melakukannya?" tanya Taehyung.

"Darimana kau tahu?" tanya Hoseok aneh. Pasalnya ia belum mengatakan apa pun.

"Seokjin hyung.. mengatakan jika Jimin sakit. Kami mencurigainya." Taehyung melirik Seokjin.

"Mwo?" anak-anak yang tidak terlibat pertemuan secara diam-diam itu hanya saling melirik. Maksudnya Yeonjun, Beomgyu, Hueningkai, dan para pekerja lainnya seperti Hyungwon dan Wendy.

𝕋𝕙𝕖 𝔼𝕪𝕖 [end] (dalam revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang