JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT⚠
Amel berdecak kesal. Sejak tadi, Ia dan Adam mencari Nabil di sekitar kampus, namun mereka tidak menemukan sosok cowok tengil itu. Masalahnya, perut Amel sudah menjerit sejak tadi minta diisi, sedangkan Nabil tak kunjung ditemukan.
"Argh!"
Amel menggeram kesal ketika panggilan telfon ke sembilannya tidak di angkat.
"Gimana? Masih enggak di angkat?" tanya Adam. Amel menggeleng.
"Udah ah tinggalin aja. Males banget gue kalo gini. Emang kebiasaan banget tuh cowok. Yakin banget gue pasti dia ketemu sama temennya, terus gak inget apa-apa lagi," gerutu Amel.
"Ya enggak bisa dong. Nabil kan tanggung jawab saya juga. Masa ditinggal gitu aja. Coba telfon sekali lagi," kata Adam. Amel menghela nafas kasar, lalu kembali menelfon Nabil.
Tepat di nada keempat, cowok itu mengangkat telfonnya.
"WOI LO DIMANA ANJIR!"
Tanpa mempedulikan situasi dan kondisi, Amel berteriak sebal di dekat speaker ponselnya.
"Anjir berisik banget Mel! Ini gue lagi di jalan mau ke parkiran. Ketemu di sana aja," kata Nabil.
"Bodo amat gue sebel sama lo!"
Amel langsung mematikan ponselnya dan berlalu menuju parkiran sambil menghentak-hentakkan kakinya. Adam yang melihatnya hanya dapat menggelengkan kepala, di sertai senyuman kecil dari sudut bibirnya.
Sesampainya di parkiran, terlihat dari jauh Nabil yang memainkan ponselnya di depan mobil Adam.
"Woi, Bil. Emang bener-bener ya lo. Gue sama Adam tuh udah telfon lo sama cariin lo dari tadi tahu gak!" kata Amel kesal.
"Ya sorry Mel. Gue tadi tuh ketemu sama Fattah, temen SMP kita dulu yang asrama di Bogor itu. Kan udah lama tuh gak ketemu," jelas Nabil.
"Bodo amat ga peduli gue sama alesan lo. Intinya gue sebel banget. Kebiasaan banget sih kalo udah ngobrol sama orang gak inget apa-apa lagi," balas Amel ketus. Adam yang menyaksikan pertengkaran kedua sahabat itu menghela nafas berat.
"Udah-udah. Jangan berantem. Sekarang kita pergi makan dulu. Amel dari tadi udah laper. Makanya Nabil, kalau lagi dimana-mana itu inget situasi, inget waktu. Biar yang kayak gitu gak keulang lagi," kata Adam.
"Iya Pak, saya minta maaf. Tapi, Pak. Nanti saya dianterin ke sekolah aja Pak. Soalnya habis ini saya mau izin ada acara keluarga. Jadi gak bisa ikut pelajaran sampai selesai. Pak Adam sama Amel aja yang pergi makan."
Amel menatap Nabil tak percaya. Setelah kejadian ini, cowok itu mau meninggalkan Amel berdua dengan makhluk yang baginya sangat menyebalkan?
"Lo emang se-tai itu ya, Bil."
*****
Alunan lagu dari Ed Sheeran mengisi mobil itu. Di dalamnya terdapat Amel dan Adam yang baru saja selesai mengantar Nabil ke sekolah. Sebenarnya, Amel ingin ikut kembali ke sekolah saja bersama Nabil dan makan di kantin bersama Lala dan Tiara. Namun, Adam malah mengusulkan untuk makan di luar saja, sekalian pria itu juga memiliki urusan yang penting.
Akhirnya, dengan terpaksa, Amel menuruti kemauan Adam. Lagi pula, anggap saja ini sebagai ucapan terima kasih Amel kepada Adam karena sudah membantunya selamat dari Radit untuk kedua kalinya. Walaupun Amel tidak begitu menyukai Adam, namun Ia masih memiliki rasa terima kasih.
Alunan lagu Ed Sheeran berganti ke lagu berikutnya dari Lauv & Troye Sivan dengan judul I'm So Tired. Lagu ini memang lagu yang sering diputar Amel akhir-akhir ini dan masuk ke playlist favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Knows?
Teen FictionAmel. Jika setiap siswa SMA Harapan mendengar nama Amel, maka yang terlintas dalam kepala mereka adalah anak populer kelas 11, tomboy, biang onar, seorang atlit, dan anak kesayangan guru olahraga. Walaupun mempunyai dua sahabat yang feminim, tetap s...