JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT⚠️
Karena malam ini malam Minggu, Mall menjadi ramai sekali. Pengunjung Mall didominasi oleh remaja yang terlihat sangat menikmati malam Minggu mereka. Amel, Adam, dan Livia memusatkan tujuan ke bioskop yang berada di dalam Mall tersebut. Sejauh ini, Amel masih baik-baik saja karena pergi bersama Adam.
"Kak, lo mau nonton film apa?" tanya Livia ketika mereka melihat-lihat poster yang dipajang di bioskop.
"Gue terserah lo aja deh Liv. Yang penting action ya. Jangan drama percintaan yang biasanya lo tonton di rumah," jawab Amel.
"Itu sih drama korea Kak. Emang baper sih kalau itu. Gue sering nangis kalau nonton drama korea," kata Livia. "Kalau Kak Adam ada saran gak nonton film apa?" tanya Livia ke Adam.
"Saya gak ikut nonton, jadi kalian aja yang tentukan film nya," jawab Adam.
"Loh, kalau gak nonton lo mau ngapain?" tanya Amel heran.
"Saya tunggu aja sampai kalian selesai. Gak masalah kok," jawab Adam.
"Apa-apaan sih. Gak bisa gitu. Kalau lo ikut kita ke bioskop artinya lo juga harus ikutan nonton," protes Amel. Adam menghela nafas. Bagi Amel, dirinya memang selalu salah.
"Ya sudah, saya ikutan nonton. Tapi yang bayar tiketnya saya ya?" putus Adam akhirnya.
"Loh kok jadi..."
"Kak lo kenapa protes mulu sih? Nurut aja kenapa," sela Livia akhirnya.
"Ya udah deh terserah kalian aja." Akhirnya Amel mengalah. Adam tersenyum tipis, lalu berjalan menuju tempat penjualan tiket.
"Kak, gue beli popcorn dulu ya, lo tunggu di sini aja, jangan kemana-mana ntar ilang dibawa penculik," kata Livia. Amel memutar bola matanya.
"Iya bawel, jangan lupa juga beliin buat gue!"
Sambil menunggu Livia dan Adam, Amel bersandar pada dinding sambil memainkan ponselnya. Beberapa notifikasi chat dari grup kelas ingin dihiraukannya, namun ketika melihat namanya disebut-sebut, membuat Amel melihat room chat kelasnya itu.
Amel melotot ketika melihat Manda, salah satu teman sekelasnya memotret dirinya dan Adam yang sedang berada di Mall, dengan posisi Adam membelakangi kamera, dan Livia pun tertutup tubuh tegap Adam.
Manda: Woi lihat nih temen sekelas kita jalan sama cowok!
Aji: Wah siapa tuh Mel? Gila punya pacar gaada pajak jadiannya
Mira: Cowonya siapa Man? Lo liat gak?
Manda: Aduh sayang banget tadi gue buru-buru mau pulang sama pacar gue, jadi gak sempet liat muka cowonya. Mereka juga mau naik eskalator gitu.
Dodit: Ah lu mah gimana sih Mann
Dio: Fix besok kita minta pajak jadian sama Amel guys!
Amel menghela nafas lega karena Manda tidak menyadari bahwa pria yang sedang bersamanya adalah Adam, guru olahraga mereka sendiri.
"Kenapa? Kok mukanya panik gitu?" Suara Adam yang tiba-tiba membuat Amel terkejut.
"Ih! Gue kaget tahu," seru Amel kesal.
"Emang ada apa sih? Serius banget lihat hp nya," tanya Adam heran.
"Ada yg fotoin kita, tahu! Untung aja muka lo enggak kelihatan. Coba aja kelihatan, bisa jadi bahan gosip satu sekolah gue," jelas Amel kesal. Adam terkekeh pelan.
"Emang enggak boleh banget ya kalau orang-orang tahu kamu kenal sama saya?"
"Ya enggak dong. Bisa jadi gosip satu sekolah kalau tahu ada murid yang deket sama gurunya, mana guru baru lagi," jawab Amel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Knows?
Teen FictionAmel. Jika setiap siswa SMA Harapan mendengar nama Amel, maka yang terlintas dalam kepala mereka adalah anak populer kelas 11, tomboy, biang onar, seorang atlit, dan anak kesayangan guru olahraga. Walaupun mempunyai dua sahabat yang feminim, tetap s...