9.

52 2 0
                                    


"Ica... bangun, nanti telat loh."

"5 menit lagi ma."

Clarissa memang sangat susah untuk dibangunkan, mamanya selalu mencari cara agar anak perempuannya itu bisa bangun pagi. Ide jahil pun muncul di benak Renata, ia menelpon seseorang di seberang sana, 10 menit kemudian terdengar suara motor di depan rumah Clarissa.

"Ica...ayo bangun."

"Hmm iya ma."

"Cepat mandi, udah ditungguin."

"Hah? Sama siapa ma?" Clarissa mengerutkan dahinya.

"Udah pokoknya cepat mandi, mama tunggu dibawah." Kemudian Renata pergi meninggalkan Clarissa yang masih kebingungan.

Clarissa masih terdiam di tempatnya, mencerna omongan mamanya itu.

'Siapa yang nunggu gue?' Batin Clarissa.
Clarissa dengan cepat bangun dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi.

Selesai dengan rutinitasnya, Clarissa dengan segera turun menghampiri mamanya dan orang yang sedang menunggunya.

Saat hendak turun, Clarissa mendengar mamanya berbincang tentang dirinya, ia mengurungkan niat untuk turun dan menguping pembicaraan orang dibawah.

"Dia emang gitu anaknya, kalau tidur suka lupa dunia. Waktu kecil aja jarang tidur, giliran gedenya malah suka tidur." Ucap Renata.

Terdengar suara tawa antara mereka, mendengar hal itu Clarissa semakin penasaran siapa yang sedang bersama mamanya, sampai-sampai mamanya membicarakan sisi jelek Clarissa.

Betapa kagetnya Clarissa kalau ternyata yang sedang bersama mamanya itu adalah Ryan. Dengan raut wajah sebal Clarissa mendatangi mamanya.

"Mama ngapain sih ngomongin Ica ke dia?" Ucap Clarissa dengan kesal.

"Loh? Kamu dengar ya? Ya gapapa dong, kan biar kalian semakin dekat."

"Iya Ica dengar yang mama omongin tentang kejelekan Ica, mama harusnya bilang dong ke Ica, jangan malah ngomong ke orang ini. Ica juga udah berusaha buat bangun pagi kok tapi ya tetap aja gabisa." Clarissa tak dapat menahan amarahnya lagi, ia menatap Ryan dengan sinis lalu kembali menatap mamanya.

"Ica juga mau mama tau sesuatu, Ica gasuka sama orang ini, Ica gamau berangkat sama dia, dan Ica juga gamau dekat sama dia." Tegas Clarissa sambil menunjuk Ryan.

"Astaghfirullah.. Ica.. dijaga dong omonganmu. Maaf ya Ryan." Ucap Renata dan diangguki oleh Ryan.

"Ica berangkat. Assalamualaikum." Sahut Clarissa yang segera meninggalkan rumahnya.

Renata tak henti-henti nya menggelengkan kepala melihat kelakuan anak semata wayangnya itu. Clarissa sangat jarang terlihat marah dirumah dan saat ini mamanya sangat menyesali perbuatannya itu hingga membuat anaknya marah.

"Maafin Ica ya, Ryan. Kayaknya mood dia emang lagi jelek." Renata menghembuskan napasnya pelan.

"Iya gapapa kok tante." Jawab Ryan.

"Iya udah, kamu berangkat sana nanti telat."

"Siap tante.. saya berangkat dulu Assalamualaikum."

Setelah berpamitan Ryan segera menaiki motornya dan langsung pergi meninggalkan rumah Clarissa.

"Apaansih tuh cewek, kasar amat sama mamanya sendiri." Batin Ryan.

🇲🇨🇲🇨🇲🇨

1

4.30

"Sekian pelajaran kita hari ini, sampai jumpa di pertemuan berikutnya."

Milk & ChocoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang