EXTRA PART (I)

4.4K 150 15
                                    

Suara rengekan menghiasi ruangan dengan tema princess, Kaila harus mengeraskan tenaganya untuk membujuk sang putri yang sedang merengek kesal karena perut bundanya semakin hari semakin membesar berkat kehamilannya yang kedua ini.

"Caca, di sini ada dedek bayinya loh" Bujuk Kaila pada Caca yang semakin keras menangis

"Ca nda auk ayi, Da" Tolak Caca

"Loh kenapa, kan nanti kan buat teman kak Caca main" Bujuk Kaila lagi

"Nda auk, Da" Rengek Caca

"Eyut, Da besar, Ca nda auk" Tangis gadis mungil semakin menggelegar

"Ya udah nggak, nggak papa, sekarang bobok ya Caca" Ajak Kaila

"Nda auk, bubuk Da, Ca ain ya, ya"

"Nanti ayah marah loh kak, bubuk yuk di kamar bunda, mau?"

"Nda auk, Da, Ca auk ain" Caca mulai mengeyel

"Caca!" Tegas Bara yang baru saja keluar dari ruangan kerjanya

"Daa" Rengek Caca kembali kencang

"Kebiasaan banget sih, gituin Caca, dia tuh lagi manja mas" Ujar Kaila yang mulai kesal

"Ya udah, ayo sama ayah aja bubuknya"

"Auk ain, yahyah"

"Tidur, udah malem" Bara menghampiri Caca menggedongnya pada rengkuhannya "Bunda, istirahat, jangan kecapekan" Pinta Bara

"iya, jangan di galakin lagi, anakmu itu lagi manja"

"Tau, sayang" Ujar Bara yang mulai meninggalkan Kaila di ruang keluarga

🥀🥀🥀

Kaila memilih untuk bersiap untuk istirahat, semenjak usia kandungannya meninjak tiga bulan,  rasa badannya cepat lelah, belum lagi harus mengurusi Caca yang semakin kesini semakin mengerti tentang tidak ingin di paksakan terlebih lagi perutnya membesar seperti ini.

Di kandungannya kali ini, berbeda dengan saat ia mengandung Caca, kandungan yang kedua ini lebih rewel, bahkan saat kandungannnya sudah akan memasuki trimester ke-dua, rasa mualnya juga urung menghilang.

Perlahan Kaila bangkit dari tidurnya untuk mengganti pakaiannya, karena di hamil ini juga Kaila setiap malam harus merasakan hawa gerah membuatnya mau tak mau memang harus memakai baju tidur tipis yang kerap membuat Bara salah mengartikan dengan apa yang istrinya kenakan.

Suara pintu terbuka, Bara masuk dengan perlahan melalui connecting door.

"Loh belum tidur?" Tanya Bara

"Tadi leyeh-leyeh dulu"

"Abis muntah lagi, bun" Bara mendekati Kaila yang masih menimbang pakaian tidur mana yang akan ia pakai

"Ngga kok, mas. Tiduran capek gitu"

"Tuhkan, kalo di bilangin ngeyel kek anaknya tuh di bilangin ngeyel" Sindir Bara

"Kaya yang bilang engga aja, padahal ya, Caca tuh nurun kamu tau ngga mas, ngeyel" Tembak Kaila ganti

"Masak" Bara menggoda Kaila dengan menjawil pinggang Kaila yang polos

"Apaan sih, sana. Lagi cari baju juga"

"Polosan aja kali, bun" Goda Bara lagi "Mayan kan, nyenengin suami"

"Eh—engga inget dia, yang tiap malem suka goda siapa, yang gangguin aku tidur siapa, yang suk—"

Tak ingin lebih lama mendengar Kaila menerocos panjang lebar, Bara segera membungkam bibir tipis istrinya.

BEGINNING OF LOVE ✓ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang