3. Tragédie de nuit

5.1K 251 3
                                    

Sebelum baca mari kita semua yuk bikin rameee, kuyyy 💜🖤


Farel menatap nanar gelas di depannya, jiwa ketidak sabarannya sudah mengrogotinya. Farel memanggil Hanung yang masih setia di depan bara pemanggang daging bersama anak laki-laki lainnya.

"Hanungg, sini lo" Teriak Farel memanggil Hanung

"Apaan dah bos, gue lagi ngejaga daging biar ngga gosong biar ngga gosong kek muka lu wkwkwkwkwk" Kekeh Hanung

"Bacot!" Sarkas Farel "Kasih ini ke Kaila, buruan dan jangan lupa arahin dia ke kamar yang udah kita siapin tadi" Pinta Farel pada Hanung

"Siap bos"

"Inget, jangan sampe bikin dayang-dayangnya itu curiga" Pesan Farel lagi dan di acingi jempol oleh Hanung tanda mengerti

Setengah hati Hanung melakukan hal seperti ini, Kaila wanita polos dan baik harus di hadapkan pada si monster Farel. Bila tak di tolong oleh Farel waktu balap liar ia yakin akan berakhir di sel polisi maka untuk membalas budi ia terpaksa mau menjadi antek-anteknya.

"Sial, ampuni hamba yaallah" Racau Hanung

"Kai, ini gue ambilin minum buat lo, kayaknya lagi kepedesan gitu"

"Eh—nung, iya makasi yaa" Ujar Kaila berterima kasih pada Hanung

"Emm—kai, kalo lo ngerasa ada yang aneh, ada yang ga sesuai sama diri lo nanti, gue mohon lari, lari kemanapun jangan ke belakang villa ini ya, gue mohon" Pinta Hanung hati-hati takut Farel melihat gerak-geriknya

"Tapi kenapa—"

"Please, Kai. Turutin saran gue ya" Mohon Hanung lagi dan Kaila membalas dengan anggukan "Yaudah gue balik ke taman dulu, take care!"

"Aneh amat sih si Hanung"

"Kenapa Kai? Ada yang ganggu?" Tanya Maulin

"Ngga kok, cuman si Hanung kasih minum ini" Jelas Kaila

"Ohhh gitu, yaudah yuk ke taman sama yang lain" ajak Maulin

"Lo duluan aja, gue mau ke toilet dulu"

"Oke, jangan lama-lama yak"

🥀🥀🥀

Kaila mulai merasa aneh pada tubuhnya, terasa panas membakar entah kenapa tiba-tiba badannya terasa seperti terbakar dan tak terasa titik-titik keringat mulai muncul di sekitar wajah perempuan ayu itu. Tak ingin berpikir panjang Kaila mendekat kearah wastafle, krannya ia putar keras dan bergarap air yang mengucur itu mampu membuat tubuhnya membaik, ia berharap itu.

Rasanya semakin gila, ia ingin menyentuh, tubuhnya berontak harus apa ia. Kaila seakan teringat perkataan Hanung beberapa menit yang lalu.

"Emm—kai, kalo lo ngerasa ada yang aneh, ada yang ga sesuai sama diri lo nanti, gue mohon lari, lari kemanapun jangan ke belakang villa ini ya, gue mohon"

Kaila membawa kakinya beranjak dari kamar mandi, entah kenapa kakinya membawanya pada samping villa yang terdapat jalan kecil mengakses ke arah depan villa. Yang ia pikiran saat ini, tubuhnya segera membaik bukan semakin membuatnya makin terasa tak terkontrol. Kaila tetap berjalan entah kemana perginya, bajunya basah dan hawa dingin menusuk kulit putihnya.

"Hanung sialan, brengsek!" Racau Kaila dalam langkahnya

Kini ia sudah berada di halaman depan villa tempatnya ia menginap, Kaila tetap berjalan, ia ingin mendapat obat, ia yakin penampilannya sekarang sudah seperti orang sakaw.

"Kailaaa—" Panggil suara berat

Pikir Kaila, ia akan mendapatkan sebuah pertolongan dari yang memanggil namanya, ia berharap agar ia di bawa ke rumah sakit.

BEGINNING OF LOVE ✓ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang