Author's Note: Thank u so much yang udah mau mampir, ngevote dan ngomen cerita ganto ya. Borahae. Nah, masalah top bottom ganto seneng bgt lho masih ada yg bingung, serius seneng bgt lho! berarti konsep si bottom yg ga 'bottom' amat yg ganto bikin berhasil hoho DAN!!! Ganto MAKLUM bgt okay. Sangat sangat maklum sekali kalo ada yg nanyain. Karena ganto pribadipun pasti mau mastiin terlebih dahulu, ganto pribadipun ga mau kalo udah enak enak baca, udah terlanjur ngikutin, trus pas akhirnya udah nganu eh tau2nya si ini bottom-nya! Kan ga enak bgt! Udah kena nih ganto beberapa kali ff yoonmin n taegi yang english haha Ganto pribadi ya, soalnya banyak juga kok yg ga mempermasalahkan ttg top n bottom. Jadi its okay!
Sip?
Oke sip
Happy Reading
.
.
.
.
.
Jika detik ini ada orang yang bertanya kepada Taehyung apa yang sedang dia rasakan maka mahasiswa tingkat dua itu akan bingung bagaimana harus menjawabnya.
Hatinya tahu apa yang sedang dia rasakan, kesedihan yang bercampur rasa kecewa. Akan tetapi otaknya bersikeras bahwa Taehyung sama sekali tidak berhak merasakan semua itu. Pasalnya dia dan Jungkook bahkan belum bisa dikatakan sebagai 'teman'. Apalagi dikatakan sebagai sepasang kekasih, masih jauh sekali untuk yang satu itu.
Tapi kenapa...
Chattingan dari Jimin Taehyung baca lagi baik-baik. Layar handphone Jungkook dia pandangi lebih seksama sampai akhirnya dia menyerah untuk bergelut dengan kata-kata yang membuat kebingungannya bertambah-tambah. Kemudian suara shower mulai berhenti, dan Taehyung cepat-cepat menaruh handphone Jungkook ke tempat semula. Dia memilih untuk berkutat dengan handphonenya sendiri.
"Apa kau baik-baik saja?"
Taehyung semakin bimbang, kenapa Jungkook musti berucap lembut dan penuh ketulusan, "eum, yeah..."
"Maaf ya aku tiba-tiba memanggilmu hanya untuk ini,"Jungkook yang hanya memakai handuk sepinggang mengecup perpotongan leher Taehyung, "apa kau mau mandi? Perlu aku gendong? Atau mau tidur saja?"
Tubuh Taehyung sudah bisa dikatakan bersih karena tadi Jungkook sudah mengelap sekujur badannya dengan handuk basah sampai tak ada lagi sisa air mani maupun keringat setetespun. Perlakuan pasca seks seorang Jungkook memang sangat gentle dan bertanggung jawab. Taehyung benar-benar senang untuk yang satu itu. Mereka sama-sama memperlakukan satu sama lainnya dengan baik dalam urusan hubungan intim.
Nah, sebenarnya dalam urusan apapun itu.
"Aku mau tidur saja Kookie."
"Okay. Tak apa-apa kan kalau nanti kau bangun tanpa diriku?"
"Apa kau ada urusan penting?"
"Sayang sekali iya. Kalau tidak benar-benar penting aku akan lebih memilih tidur bersamamu."
"Oh..."
Aku memang menyukainya tapi perasaanku belum sedalam itu.
Taehyung kesal kenapa kata-kata itu tidak berhenti menyerang pikirannya.
"Kau beneran okay Tae?"
Mereka bukan siapa-siapa. Mereka hanyalah Sugar Daddy dan Sugar Baby yang tidak terikat jalinan asmara. Tapi kenapa Taehyung bersikeras mempertahankan ekspektasinya. Mungkin karena tiga bulan ini keseluruhan sikap Jungkook berhasil menimbulkan sebuah harapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
YoonMin Anthology [Y. Version]
FanfictionKumpulan non-series YoonMin. Rated dan Genre beragam. Update tergantung mood.