Kemarenan ada yg nyampe di rumah ganto. Kado ultah dari seseorang muehehe. So, chapter kali ini persembahan khusus untuk seseorang itu aka my love Suci. Hope u like it, baby.
*
*
*
Rasanya Yoongi ingin mengumpat kasar. Tapi Seokjin bisa membunuhnya jika melakukan itu di depan Taehyung. Apalagi jika bocah pemilik senyum kotak itu meniru umpatannya maka Seokjin tidak hanya akan membunuhnya tapi juga akan memasukkannya ke neraka. Yeah, Seokjin yang sedang marah bisa saja menjadi malaikat pencabut nyawa dan iblis neraka disaat bersamaan. Dan Yoongi tidak ingin mati sebelum lagunya diterima oleh label musik incarannya atau setidaknya oleh label musik manapun.
Jadi pria bersurai blonde itu bernapas panjang-panjang untuk menenangkan diri dan menyimpan sumpah serapahnya pada bocah empat tahun yang tadi menghilang entah ke mana lalu tiba-tiba kembali dengan bocah lain yang sedang menangis terisak-isak. Yang Yoongi berani bersumpah tidak pernah melihat 'si teman baru Taehyung' itu yang berarti setelah ini akan terjadi sesuatu yang benar-benar merepotkannya.
Mengurus Taehyung saja sudah membuatnya sakit kepala dan menguji kesabaran sampai di ambang batas maksimal, apalagi ditambah dengan 'anak hilang' yang bahkan sudah ketakutan melihat wajahnya.
"Kookie, Papa akan membelikan kita mainan jadi jangan menangis lagi ya."
Fuck. Kau bilang apa, Bocah Alien! Aku bahkan belum pernah membelikanmu permen!
"Papa! Jangan belwajah sepelti itu! Kookie jadi takut!"
Yoongi cepat-cepat tersenyum meski sangat- sangat tidak ikhlas sekali-. Ia lalu membungkuk hingga wajahnya sejajar dengan dua bocah di hadapannya, "Tae, kau dari mana saja tadi hm? Kenapa kau pergi tanpa memberitahuku?"
"Papa, Papa, Papa hanya mau melihat itu,"jemari gemuk milik Taehyung menunjuk benda pipih dalam genggaman Yoongi, "padahal kan aku ingin belmain. Dan, dan, dan aku lihat sepeltinya Kookie juga kesepian sepelti aku."
Okay, Yoongi mengerti. Taehyung paling tidak tahan diacuhkan. Taehyung juga paling tidak tahan melihat bocah lain sendirian. Taehyung setidaknya kembali dengan selamat.
Dan Yoongi mengaku salah, "nah, maafkan aku. Tapi lain kali jangan pernah lagi pergi tanpa memberitahuku, okay."
"Un, otay."
Yoongi lalu mengarahkan dua bocah itu untuk duduk di bangku taman dengan ia menjongkok di depan mereka. Wajah Yoongi juga dibuat seramah mungkin- meskipun gagal karena si bocah bergigi kelinci tetap belum bisa melihat ke arahnya.
"Nah, jadi namamu Kookie ya?"tanya Yoongi tak kalah ramah dibanding wajahnya.
"Namanya Pak Jungnggokk! Tapi katanya selalu dipanggil Kookie oleh Appanya! Aku juga lebih suka dengan Kookie dalipada Pak Jungngook"Taehyung menjawab karena sang teman baru hanya bisa menyembunyikan wajah di bahunya.
Jungngok? Okay, maksudnya Jungkook kan.
"Kau ke sini dengan siapa, Jungkook-a?"Yoongi bertanya lagi, meski ia tahu Taehyunglah yang akan menjawab tapi setidaknya ia harus terlihat mau berteman. Karena jika tidak-
"YA TUHAN! PARK JUNGKOOK!"
Mereka bertiga baru saja tersentak kaget dan ternyata tubuh Yoongi sudah dibekap saja oleh dua pria berseragam polisi. Setelahnya seorang namja menghambur memeluk Jungkook.
-Yoongi pasti menimbulkan salah paham seperti saat ini.
"Papa!"pekik Taehyung histeris melompat turun dari bangku taman.
![](https://img.wattpad.com/cover/122199759-288-k904192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YoonMin Anthology [Y. Version]
FanficKumpulan non-series YoonMin. Rated dan Genre beragam. Update tergantung mood.