Selama dua hari, taehyung tidak terlihat di drom, dan semua member mulai merasa biasa saja akan hal itu.Dan pada hari ketiga akhirnya taehyung kembali pulang ke drom, taehyung merasa tidak sabar untuk menceritakan pengalaman nya dengan magnae kesayangan nya itu..
Saat sampai di drom taehyung langsung menuju ke para member yang sedang berkumpul diruang keluarga.
Taehyung menyapa semua member namun tidak ada yang menyahut kecuali jungkook. Taehyung merasa bingung dengan keadaan ini, dia berfikir jika semua nya masih marah padanya soal latihan kemarin.
"Apa kalian masih marah akibat latihan kemarin? "
".... " Tidak ada yang menjawab, satu persatu member mulai meninggal kan ruangan tersebut sehingga tertinggal taehyung dan jungkook saja disana.
"Ada apa dengan para hyung kookie? "
"Kookie juga tidak tau tae tae hyung, tiba-tiba saja mereka bersikap seperti itu. Oh ya hyung, hyung harus cerita pada kookie gimana rasanya syuting dengan berkuda, sungguh hyung sangat keren, kookie bangga pada hyung, "
Taehyung hanya tersenyum mendengar perkataan taehyung, tapi tetap saja ada perasaan yang tidak enak dalam hatinya.
"Bagaimana kalau kita bercerita dikamar hyung saja, sekalian hyung mau istirahat, "
Setelah itu mereka langsung berjalan ke kamar taehyung.
.
.
.
.
.
.Seminggu kemudian tidak ada perubahan apapun, para member masih bersikap dingin pada taehyung, bahkan mereka tidak segan segan untuk menyakiti taehyung baik secara fisik maupun secara batin.
Hari ini taehyung hanya berdiam diri di drom, ia mendapat kan libur setelah kegiatan syuting dan kegiatan grup nya yang cukup padat.
Semua member sedang melakukan jadwal aktivas grup, jadi tinggal taehyung sendiri di drom.
Taehyung merasa sangat bosan, sudah dua jam dia bermain game sendiri. Dia memutuskan untuk pergi keluar drom. Dia menggunakan masker dan topi untuk penyamaran nya.
Dia berkeliling kota Seoul, sambil memperhatikan sudut sudut kita yang ramai. Rasanya taehyung ingin seperti ini setiap hari. Bisa keluar dengan bebas. Namun tuntutan nya sebagai Idol membuat hal tersebut sulit dilakukan. Tapi bagaimana pun dia melakukan nya untuk army, untuk membuat army bahagia.
Taehyung melewati sebuah restoran yang sering ia dan member grup makan disana. Dia melihat para member ada disana sedang bercanda ria.mungkin para member sudah selesai dengan jadwal nya.
Taehyung melihat para member sangat bahagia disana, para member bisa tertawa dengan lepas. Tawa yang beberapa waktu ini tidak pernah taehyung lihat.
"Apakah aku salah hyung? Kenapa kalian seperti ini? Apakah aku sudah kalian tidak anggap di grup ini? Aku rindu hyung.... Rindu akan kebersamaan kita... Rindu akan senyum ramah hyungdeul... " Batin taehyung melangkah pergi.
Sebelum taehyung beranjak pergi, jungkook terlebih dahulu melihat nya dari dalam restoran. Tanpa pikir panjang jungkook langsung berlari keluar restoran dan mengejar taehyung.
Taehyung sudah selesai menyeberangi jalan. Jungkook berlari menyeberangi jalan tersebut untuk mengejar taehyung. Tanpa ia sadari ada sebuah mobil yang sedang melakukan dengan kecepatan tinggi ke arahnya.
Brakkkkkk.....
Taehyung berhenti melangkah, dia melihat banyak kerumunan orang di belakang nya. Entah ada apa taehyung melangkah pada kerumunan tersebut.
Taehyung bisa tau bahwa disitu seperti nya ada kecelakaan. Taehyung terus melangkah dan melihat siapa korban dari kecelakaan tersebut.
Hatinya berdenyut saat melihat siapa yang bersimbah darah disana.
"Andwe....... " Taehyung terus saja menggeleng kepalanya. Berharap semua yang terjadi adalah mimpi.
Dia melihat jungkook yang sedang merebahkan jimin pada pahanya.jimin terluka parah dan darah terus mengalir dari kepalanya membuat jungkook menjadi kacau dan panik.
Jungkook terus berteriak agar orang orang disana segera memanggilkan ambulan.
Teriakan jungkook membuat taehyung sadar dan menatap kepada mereka lagi.
"Jimin.... Hyung.... " Lirih taehyung.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
nothing like us
De Todomereka melindungi nya, tetapi mereka pula yang melukainya. mereka sisi terang dan gelapnya. sedikit demi sedikit mereka membuat nya hancur, menghilang kan harapannya, menggelapkan sisi terang nya.