- FAILURE - (실패)

855 94 8
                                    

    Semua orang tengah menanti diluar ruangan dengan segala macam doa yang dipanjatkan. Berharap bahwa orang itu baik-baik saja. Berharap semoga kemungkinan terburuk tidak akan pernah terjadi. Dan juga semoga masa sulit bisa segera terselesaikan.

      Diatas dinding itu lampu merah masih terus menyala dengan terang nya.

      Menandakan kegiatan yang berlangsung didalam masih belum selesai.

      Walau sudah diberitahukan untuk tenang, mereka semua tidak mau tahu dan terus berdiri sembari berjalan kesan-kemari guna menghilangkan keresahan dalam hati mereka masing-masing. Bahkan air mata yang tadi nya mengalir kini sudah berhenti, entah karena surut atau memang sudah lelah menangis.

      Sudah lebih dari 45 menit yang lalu mereka berdiri diruang tunggu ini, namun masih belum ada tanda-tanda bawa semuanya akan baik-baik saja. Tidak ada seseorang berseragam biru dengan masker diwajah nya yang memberitahukan bahwa pasien yang berada didalam sudah baik-baik saja.

      Keresahan semakin menjadi ketika salah satu perawat keluar ruangan dengan tergesa-gesa guna untuk mengambil peralatan yang kurang saat berjalan nya operasi. Bahkan ketika pihak keluarga bertanya sang perawat hanya menyuruh mereka sabar dan tetap berdoa semoga pasien didalam baik-baik saja.

      Dan tentu saja itu hal yang tidak mungkin dilakukan bukan?

      Tapi biar bagaimana pun mereka semua harus tetap mengikuti arahan dari perawat tersebut, dan membiarkan mereka melakukan hal terbaik yang bisa mereka lakukan.

     Entahlah, saat ini tak ada hal lain yang mereka pikirkan selain keadaan pasien yang berada didalam ruang operasi itu.

     Namun mungkin tuhan masih mendengar kan doa mereka. Selang 15 menit setelah perawat itu masuk kembali bersama dengan alat-alat yang dibutuhkan, akhirnya seseorang yang ditunggu keluar juga.

     Ya, dokter yang menangani pasien itu keluar dengan keringat yang membahasi didahinya.

    Sontak semua orang yang berada disana langsung mendekat dan mencecar pertanyaan guna mengusir kegusaran dan kegelisahan hati mereka.

“Bagaimana keadaan nya, dok?” 

    Tentu itu adalah pertanyaan yang paling utama dan pertanyaan yang harus dijawab pertama kali oleh sang dokter.

“Syukurlah.. Pasien selamat dan berhasil melewati masa kritis nya.”

      Dan terdengar lah desahan nafas mereka semua, akhirnya semuanya sudah berakhir. Mereka tahu bahwa setidaknya dia sudah baik-baik saja, mereka semua merasa seolah beban yang mereka tanggung beberapa menit lalu kini telah jatuh hingga meringan kan pundak mereka semua sekarang.

“Syukurlah Jimin-ssi baik-baik saja"

    Sebelum Jimin sempat masuk ke gang sempit itu, tepat disampingnya terdapat sebuah tempat sampah yang terbuat dari besi dengan dilapisi plastik sampah berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Sebelum Jimin sempat masuk ke gang sempit itu, tepat disampingnya terdapat sebuah tempat sampah yang terbuat dari besi dengan dilapisi plastik sampah berwarna hitam.

HOUSE OF CARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang