- I'm Promise - (약속합니다)

705 72 14
                                    

     Wanita itu pergi mengelilingi area sekitaran rumah sakit. Setelah mendengarkan Yoongi mengucapkan kata-kata itu, tentu membuat Hyejin merasa perasaan gundah dalam benaknya. Namun tanpa disangka, saat sedang berkeliling dirinya bertemu dengan sosok namja tampan dengan gigi kelinci yang terlihat lucu jika ia tersenyum.

    Tentu saja dia Jeon Jungkook, rekan kerjanya yang sudah seperti sosok kakak baginya.

    Pria itu menyadari kehadiran Hyejin didepannya, hingga tanpa ragu pria itu berlari kearahnya segera. 

“Kim Hyejin, dimana Jimin? Apa dia baik-baik saja? Kenapa kau ada diluar? Kau tidak menemaninya diruangannya?” Padahal pria ini bukan keluarganya Jimin, tapi serangan pertanyaannya seolah membuktikan jika ia seperti sudah menganggap Jimin kakaknya.

“Apa kau datang kesini untuk menemuinya, sunbae?”

Jungkook langsung mengangguk. “Ya, aku datang untuk menemuinya.” Wanita itu tersenyum ramah. “Sikapmu seolah kau adalah saudaranya, Sunbae.” Mata Jungkook membulat, ia pun tersadar akan perbuatannya yang terlalu menonjol dan berlebih. “Aish, Mworago-yo? A-aku cuma ingin tahu saja, tidak lebih.”

“Aku juga.. sedikit penasaran.” Hyejin menautkan kedua alisnya. “Soal apa?” 

“Apa Jimin sudah tahu kalau kau tahu semua rahasianya.”

      Hyejin terdiam, ia menunduk dihapan Jungkook. Jungkook yang melihat itupun merasa bingung, ia memegang kedua lengan Hyejin membuat wanita itu mendongak. “Jadi Jimin belum mengetahuinya?”

“Aku tidak tahu harus bersikap seperti apa.” Ucapnya setengah ingin menangis. “Jika aku mengatakannya pada Jendral Jimin pasti akan dihukum berat, ia mungkin bisa dihukum mati. Aku tidak mau hal itu terjadi..” 

“Aku tahu tidak seharusnya aku bersikap seperti ini!”

“Ta-Tapi—“ Hyejin terdiam, wanita itu menghela nafas.

     Jungkook menarik tubuh Hyejin dan mendekapnya erat. Ia memeluk tubuh Hyejin untuk memberikan kekuatan pada wanita itu, apalagi saat ini Hyejin tengah mengandung seorang anak, ia tidak boleh terlalu memikirkan masalah yang terlalu serius. Jungkook mengelus surai panjang dan lembut milik Hyejin supaya gadis ini tenang, ia tidak mau Hyejin seperti ini.

     Wanita ini harus terus bahagia.

“Jangan terlalu banyak berpikir, itu bisa membahayakan bayinya..”

“Aku tidak mau jika anak ini lahir tanpa sosok ayah, Jungkook-ah.. Aku tidak mau..” Bibir wanita itu bergetar saat mengucapkan setiap kata yang keluar dari mulutnya. Terlihat sekali jika ia tengah menahan tangisnya sekuat tenaga.

“Aku tahu.. Tapi tetap saja, ia harus mempertanggung jawabkan apa yang ia perbuat.. kau tau itu 'kan? Tindakan Jimin sudah sangat melampaui batas.”

     Hyejin mendadak melepaskan pelukan pria itu, dan menatapnya.Seketika tatapan mereka bertemu, Jungkook melihat sorot mata wanita ini. Wanita itu ingin mengatakan sesuatu, tapi mungkin ini terdengar egois. Meskipun begitu, hanya ini satu-satunya cara agar ia bisa membantu meringankan hukuman Jimin.

“Jungkook-ah, apa ada cara agar hukumannya diringankan? Setidaknya jangan sampai ia dihukum mati karena tindakannya.. Apa itu mungkin?”

    Jungkook nampak berpikir sejenak, berusaha untuk mencari tahu dalam otaknya apa mungkin yang Hyejin katakan bisa diwujudkan. Meringankan hukuman?. Mendadak Jungkook tersadar dengan sesuatu, ia menatap wajah wanita itu dengan ekspresi kurang meyakinkan. 

“Ya.. aku tidak tahu ini berhasil atau tidak. Tapi yang pasti.. ia harus menangkap ayahnya dulu untuk diserahkan lalu dia juga harus menyerahkan diri secara sukarela.”

HOUSE OF CARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang