Saat selesai dengan urusannya di apartemen, Vee dengan pakaian barunya langsung bergegas kembali masuk kedalam mobil untuk kembali mengejar Jimin.
Namun sebelum mereka masuk, Hoseok terpaksa menghentikan Vee ketika ia mendapatkan panggilan telepon dari Jimin. "Hei, tunggu, Jimin menelpon!"
Vee pun langsung mendekat kearah Hoseok dan menyuruhnya untuk mengangkat panggilan itu. Hoseok pun menggeser ikon hijau disana, dan mendekatkan ponselnya ketelinga. "Jimin kau---"
"Tolong berikan ponselmu pada Vee, aku ingin bicara!" Hoseok pun langsung mengangguk dan memberikan ponselnya pada Vee. "Dimana kau sekarang?" Tanya Vee langsung tanpa membiarkan Jimin bicara lebih dulu.
"Aku ada didekat rumahnya dan baru saja aku melihatnya pergi meninggalkan rumah. Segera datang kesini, ajak Hoseok sekalian!"
"Oke!"
Tanpa bantahan lagi, Vee langsung menuruti perintah Jimin dan memberitahukan semuanya pada Hoseok, mereka pun kini langsung masuk kedalam mobil dan melaju menuju tempat Jimin berada.
Mereka pun kini sudah sampai di lokasi dimana seharusnya Jimin berada disana. Ya, karena setelah Vee dan Hoseok tiba anehnya pria itu justru tidak terlihat dimana-mana, Hoseok bahkan sudah mengecek semuanya namun nampak sepi dan tidak ada tanda-tanda keberadaan Jimin disini.
Apa ini? Apa Jimin sudah masuk kedalam rumah itu untuk menyelamatkan ayahnya, tapi kenapa semua nampak terlalu normal? Tidak ada keributan atau bahkan kegaduhan disekitar sini. Vee pun terlihat bingung sekaligus kesal, tujuan dia dan Hoseok datang kesini adalah untuk menemui Jimin, ia juga yang menyuruhnya untuk segera datang, tapi kenapa justru sekarang dia menghilang?
"Where is Jimin, I can't find him."
"Telpon dia."
Hoseok pun menyetujui ucapan Vee, dan mengeluarkan ponselnya. Namun ternyata Jimin sudah mengirimi mereka pesan sejak tadi. Hoseok langsung membuka pesan itu. Matanya langsung membulat ketika membaca message dari Jimin. Setelah membacanya kini Hoseok mengerti apa alasan Jimin hingga ia pergi dari sini dan membuat mereka kebingungan diawal.
"Vee, Jimin mengirimi ku pesan, dia meminta kita untuk masuk kedalam dan menyelesaikan semuanya." Vee yang mendengar penuturan dari Hoseok sedikit terkejut. "Lalu dimana dia sekarang?"
"Dirumah."
"APA?! Kita sudah berada disini dan dia malah pulang?"
"Pria itu ada disana. Dia mengikutinya."
Oh benarkah?
Jadi alasan kenapa Jimin tidak berada disini adalah karena pemiliknya sudah pergi dari rumah, tapi kenapa Jimin harus mengikutinya, bukankah nyawa sang ayah lebih penting dari apapun? Entahlah. Apapun itu yang terpenting sekarang mereka harus masuk kedalam sana dan mengeluarkan seseorang yang sudah mereka tahan selama berhari-hari.
Hoseok kini mendekat kearah Vee dan berdiri sejajar. Ia memandang Vee yang nampak tengah memikirkan sesuatu. Raut wajahnya terlihat blank, sorot matanya kosong menandakan jika pikirannya sedang pergi entah kemana. Hoseok yang melihat itupun menjentikan jarinya dan seketika Vee langsung tersadar dari lamunan nya.
Vee yang terkejut langsung menatap Hoseok dengan kedua alis yang turun, sementara dia? Dia justru tertawa remeh sembari menatap Vee licik.
"Kenapa kau melamun? Takut?"
Takut?
Oh tidak, tentu sama sekali tidak. Ia bahkan berani menghadapi semua anak buah penculik itu sendirian. Apapun yang ada didalam pikirannya bukan tentang ketakutan, melainkan tentang bagaimana kondisi pria yang mereka sekap. Ia memikirkan bagaimana kondisi pria yang akan mereka selamatkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSE OF CARD [END]
FanficPark Jimin, seorang pria yang sejak kecil hidup dengan ditemani bermacam jenis senjata, dengan pemandangan darah yang mengalir hampir setiap hari, dan luka-luka sebagai penghias anggota tubuh nya. Jangan salah paham! hal ini terjadi karena o...