aku sengaja tidak lagi mengingat-ingat bagaimana raut wajahmu ketika tersenyum.
aku juga sengaja tidak lagi menghafal bagaimana ritme tawamu.
aku pun tidak lagi berusaha mengingat-ingat bagaimana kamu menjalani hari, menghafal bagaimana caramu ketika bercerita.ketika itulah, ketika aku berusaha untuk tidak. maka pada saat itu, semua tentangmu mulai membayang-bayangi setiap hariku.
masih saja di antara keramaian, dua bola mata ini tetap mencari sebentuk raut senyummu.
masih saja seiring dengan hiruk pikuk suara yang kudengar, tetap suara tawamu terngiang di telingaku.
masih saja aku mengingat semua hal, bagaimana setiap caramu memperlakukanku.
masih saja aku patah hati lagi.
kita yang pernah bersama dan kita yang kini sudah menjadi dua orang asing.
kita yang berlomba untuk saling melupa. dan pada akhirnya tentu saja kamu pemenangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A DIKSI
PoetryKumpulan kalimat dari berbagai sumber yang menggambarkan perasaan saya atau mungkin kalian. [END]