Pencet tombol ⭐ sebelum membaca!
Jungkook memberanikan dirinya datang ke gedung tempat Sohyun bekerja, pagi-pagi sekali dia berangkat dari rumahnya. Dan saat ini dia sedang menunggu kedatangan Sohyun di lobi gedung dengan secangkir kopi panas.
Sedangkan Sohyun baru saja turun dari mobil Jongsuk dengan wajah yang begitu pucat.
"Kau yakin akan bekerja dengan keadaan sakit?"tanya Jongsuk menurunkan kaca mobil nya.
"Nde oppa,gwenchana,"
"Hubungi aku jika terjadi sesuatu,!"
Sohyun mengangguk dan melambaikan tangannya untuk menyuruh kekasihnya segera pergi.
"Kim Sohyun!!"
Sohyun melihat ke arah samping dan mendapati Jungkook di tempat kerjanya.
Dia tak menghiraukannya dan melanjutkan jalannya. Tapi langkahnya terpaksa terhenti saat tangan Jungkook menahannya, segera Sohyun melepaskan tangan Jungkook sebelum para pegawai melihatnya.
"Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan,"ucap Jungkook.
"Mian aku sedang sibuk."jawab Sohyun ketus.
"Berikan aku waktu 20menit,?"
"Baiklah, setelah itu kau pergi dan jangan menemuiku lagi."ucap Sohyun dan melangkah berbalik ke arah pintu keluar.
"Aku tidak janji,"
Jungkook pun mengikuti nya dari belakang tubuh Sohyun. Sohyun mengajak Jungkook ke cafe sebrang gedung tempat Sohyun bekerja.
"Sekarang bicaralah,,"ucap Sohyun tanpa memesan minuman atau apa lah itu.
"Apa kita tidak me--"
"Tidak! Jadi cepat katakan apa yang ingin kau bicarakan,"
Jungkook hanya diam dan mulai duduk di meja depan Sohyun, dia menelan ludah nya sebelum memulai pembicaraan.
***
Di lain tempat seorang gadis gadis dengan kaca mata hitamnya terus mengedarkan penglihatannya untuk mencari seseorang.
Setelah di rasa capek gadis berkacamata itu duduk di kursi tunggu dan mengeluarkan ponsel nya dari tas kecil miliknya.
"Kenapa tidak aktif? Dasar sialan,pasti dia hanya mengerjaiku."gerutu nya saat sambungan telponnya sama sekali tidak menyambung. Yang ada sang operator lah yang mengatakan jika nomor yang di tuju tidak dapat di hubungi.
Memasukan kembali ponselnya ke dalam tas dan berlangsung pergi dari tempat duduk nya, tapi langkahnya terhenti saat suara berat pria memanggil namanya.
"Kim Yeri!!"
Yeri membalikan tubuhnya dan mendecis sebal saat orang yang di tunggunya dari tadi sedang berjalan ke arahnya, dengan so nya tebar pesona.