Semenjak pengakuan Yoora tadi pagi yang berujung pada dimulainya kembali hubungan mereka, membuat suasana diantara keduanya sedikit canggung. Taehyung sesekali terlihat mencuri pandang ke arah Yoora, sedangkan Yoora seakan sibuk dengan handphonenya.
Beruntung tak lama kemudian Nayeong datang sambil membawa makanan untuk Taehyung. Hari ini memang Nayeong sengaja ijin tidak masuk sekolah karena ingin menjenguk Taehyung.
"Tae lihat aku membawa makanan kesukaanmu" Nayeong membuka satu persatu kotak makan yang ia bawa untuk Taehyung.
Mata Taehyung langsung berbinar ketika melihat makanan yang dibawa Nayeong, dan seketika senyum kotaknya timbul. "Woahh... Gumawo Yeong-ah" Nayeong hanya tersenyum menanggapinya.
Taehyung mulai memakan makanan itu. Dia terlihat lahap sekali saat makan, seolah sudah seminggu tidak makan sama sekali. "Gimana? Apakah enak Tae?" Nayeong bertanya pada Taehyung.
"Sangat. Ini benar-benar enak Yeong-ah.. jjinja..." Lagi-lagi Taehyung tersenyum manis ke arah Nayeong.
Yoora hanya terdiam melihat pemandangan itu dari sofa. "Yoo sini kau harus mencoba masakan Nayeong, aku jamin rasanya enak sekali dan bikin nagih. Sini..." Taehyung mengisyaratkan pada Yoora untuk mendekat dan mencicipi masakan Nayeong. Melihat antusias Taehyung yang seperti itu Yoora hanya tersenyum singkat. "Tidak, itu untukmu saja Tae. Terimakasih" Lantas Taehyung hanya melanjutkan makannya.
Sebenarnya daritadi Yoora sudah merasa tidak nyaman berada di ruangan itu. Lihat saja tingkah Taehyung dan Nayeong, mereka seolah-olah seperti pasangan kekasih saja. Padahal setau Yoora kemarin Nayeong bilang kalau dia adalah sahabatnya Taehyung. Tapi dilihat dari sikapnya dia sangat perhatian sekali pada Taehyung, dan perhatiannya itu melebihi seorang sahabat kalau menurut Yoora.
Anggap saja Yoora sedang cemburu saat ini. Tapi lihat saja, mana ada sahabat yang akan membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel pada bibir sahabatnya itu. Sungguh hal itu membuat Yoora sedikit agak panas. Tapi dia mencoba berpikiran positif, karena tadi Taehyung sempat cerita kalau mereka sudah sahabatan sejak mereka kecil. Jadi wajar saja kalau mereka dekat sekali.
Tak ingin berlama-lama melihat adegan itu, Yoora memutuskan untuk pergi keluar dengan alasan ingin membeli minuman. Padahal dia keluar hanya untuk menenangkan hati dan pikirannya.
Setelah lumayan lama Yoora berdiam diri di taman Rumah Sakit, dia akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamar Taehyung lagi.
Sesampainya disana ternyata para sahabatnya dan juga Taehyung sudah tiba. "Noona, sini Noona. Lihat aku membawakanmu es cream tadaa..." Jungkook menunjukkan sekotak es cream kesukaan Yoora. Melihatnya mata Yoora berbinar dan tanpa sadar langsung menuju ke arah Jungkook.
"Ini buatku semua Kook?" Tanya Yoora ketika sudah duduk disamping Jungkook. "Tentu saja Noona" Jungkook tersenyum sambil menunjukkan sederet gigi kelincinya. Lantas hal itu membuat Yoora sangat gemas dan dengan refleks dia mengacak-acak rambut Jungkook. "Gumawo Kook-ah"
Yoora mulai memakan es cream pemberian Jungkook itu. "Aishh Noona, pelan-pelan makannya. Kau ini seperti anak kecil saja. Lihat saja bibirmu belepotan" Omel Jungkook pada Yoora. "Hehehe mian... Kau beneran tidak mau Kook. Ini enak tau. Ini coba kau makan..." Yoora menyodorkan es cream yang dipegangnya pada Jungkook. Mau tidak mau Jungkook memakan es cream tersebut. "Gimana? Enak kan?" Yoora menaik-turunkan alisnya. Jungkook mengacungkan kedua jempolnya tanda ia setuju dengan Yoora.
"Ini.. Kau mau lagi?" Yoora berniat untuk menyuapi Jungkook lagi. "Aku kan membelikannya untuk Noona. Jadi Noona saja yang makan hehehe" Tolak Jungkook halus. "Yasudah kalau begitu"
Yoora dan Jungkook tidak menyadari kalau sedari tadi mereka berdua menjadi pusat perhatian semua orang yang ada diruangan itu.
"Ehemm... Yoo kau tidak menawariku?" Goda Hoseok untuk memecah keheningan. "Oppa kan tidak suka vanilla" jawab Yoora enteng. "Ahh kau benar hehehe" tawa Hoseok.
Sedari tadi Taehyung terus saja memperhatikan Yoora. Mulai dari interaksi Yoora dengan Jungkook sampai senyum Yoora yang tak pernah pudar saat berbicara atau menatap Jungkook. Jujur hal itu sedikit mengganggunya. Pasalnya sekarang Yoora adalah kekasihnya, jadi dia tidak suka kalau Yoora dekat dengan lelaki lain selain dirinya. Tapi dia enggan untuk berbicara. Dan akhirnya dia hanya menghela napas secara kasar.
Setelah kepulangan Nayeong dan juga para sahabatnya, sekarang hanya tinggal mereka berdua di ruangan itu. "Sepertinya kau dekat sekali dengan Jungkook ya Yoo?"
"Iya, dia sudah kuanggap sebagai adikku sendiri. Lagi pula dia juga baik dan sangat menggemaskan menurutku"
"Ohh begitu"
Melihat respon Taehyung yang datar seperti itu, Yoora memberanikan diri untuk bertanya. "Kenapa memangnya? Apa kau cemburu?"
"Apa? Cemburu? Untuk apa. Aku tidak mungkin cemburu pada Jungkook Yoo, hahaha kau ini ada-ada saja" Taehyung tersenyum canggung.
"Huuh padahal aku harap dia cemburu", gumam Yoora yang sempat terdengar oleh Taehyung.
"Hah? Apa Yoo? Kau bilang apa barusan?" Taehyung mencoba memancing Yoora. "Tidak ada" sahut Yoora sekenanya.
Ketika Yoora hendak pergi, Taehyung mencekal pergelangan tangannya. Yoora berbalik dan mendapati Taehyung tengah menatapnya.
"Yoora, kau tau kan kalau aku sangat menyayangimu. Aku tau tadi kau cemburu melihatku dengan Nayeong. Tapi percayalah, kami berdua hanyalah teman. Tidak lebih. Jadi kau jangan berpikiran yang macam-macam tentangku dan dia. Ara?"
"Tapi aku tidak suka melihat kau dekat dengannya."
"Kita hanya teman Yoo, percayalah. Hmm?"
"Ahh baiklah. Aku akan percaya padamu."
"Good girl"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVESTORY
Hayran KurguTatapan mata itu seolah mengunciku dalam diam. Aku tak bisa menggambarkan dengan jelas emosi yang ada di dalamnya. Apakah itu bahagia, sedih, kecewa, ataupun terluka. Semuanya seolah berbaur menjadi satu.