Bidadari Part I

1.3K 124 14
                                    


Brak!

"Ini! Jelasin ke aku ?!" Ia menunjukan sebuah halaman majalah yang telah terbit minggu ini.

"Tenang dulu, tenang. Duduk dulu, baru aku jelasin"

"Yena! Kenapa kamu nutupin hal besar ini dari aku ?!" Tanyanya dengan suara yang penuh penekanan.

"Aku tidak menutupinya Yuri, Sayang. Lagian itu udah lama dan sekarang aku udah sembuh. Kebetulan Yujin butuh bahan berita, jadi aku hanya membagi kembali cerita kelam ku dulu. Kalau bukan karena Yujin, aku tidak ingin mengingat masa itu" Jelas Yena.

Yuri tiba-tiba datang dan cukup membuat Yena takut.
Berkat tulisan Yujin di majalah hari ini, Yuri baru mengetahui bahwa Yena pernah mengidap penyakit kanker semasa kecil.

Cerita Yena yang berhasil berjuang untuk sembuh dipilih Yujin sebagai orang yang dapat memotivasi orang-orang dalam menghadapi penyakit yang selama ini ditakuti, yaitu Kanker.

Yujin sengaja mengangkat topik itu karena ia sering melihat begitu banyak mereka yang menyerah atau kehilangan semangat hidup saat mereka tau bahwa mereka mengidap penyakit kanker itu.

Yena awalnya menolak, namun saat Yujin mengajaknya untuk kembali pergi ke yayasan kanker, Yena pun menyetujui sebagai narasumber. Sebenarnya, Yujin bukanlah penulis majalah, bahkan ini pertama kalinya Yujin mencoba menjadi penulis untuk sebuah majalah.

"Bek! Lo udah liat majalah minggu ini ?! Gila! Gue kira mereka gak akan tertarik dengan tulisan yang gue tulis" Yujin datang menunjukan namanya pada suatu artikel di majalah itu.

"Kenapa sih tiba-tiba lo mau nulis yang kaya begituan ? Harusnya tuh, skripsi lo tuh yang ditulis, biar cepat selesai dan wisuda" kata Yena yang membuat Yujin memukul bahu Yena.

"Lo ngomong tuh ngaca dulu sini! Mata kuliah masih ada yang ngulang aja bangga!"

"Kita sama-sama ngulang, bego! Gak usah berkata seakan gue paling bego ya! Kita masih satu spesies" kini Yena telah berbicara dengan bibir seperti bebek.

"Jad-"

"HUAA!! LIAT! LIAT! ADA NAMA LO, ANJIR. TRAKTIR YA HARI INI DAN BESOK!" Heboh Hyewon yang tba-tiba datang membawa majalah.

"Udah tau!" kata Yena, Yujin, dan Yuri kompak.

"WOI! ADA NAMA YUJIN DI MAJALAH DEWASA!" Teriak Chaeyeon yang juga membawa majalah terbitan minggu ini.

"ANJIR! RUSAK REPUTASI GUE! INI BUKAN MAJALAH DEWASA, BEGO!" Yujin ngegas.

"Ini nih..." Chaeyeon menunjuk majalah itu "kalau kita yang baca tetap kita sebut ini sebagai majalah dewasa yaitu majalah yang dilarang. Soalnya semua jenis majalah yang diterbitkan oleh kampus kaya gini kalau spesies kaya kita yang baca gak akan pernah sampai ke otak" ya, karena mereka paling anti disuruh baca buku ilmu pengetahuan.

"Soalnya kita bego" kata Hyewon santai tanpa dosa "majalah bobo yang pas buat kita"

"Terserah lo deh, otak gue gak nyampai dengan kata-kata yang keluar dari mulut lo" kata Yena sedikit kesal.

"Gak boleh ngomong kaya gitu, buktinya lo semua punya satu-satu majalah ini" kata Yuri menunjuk semua majalah yang dipegang masing-masing.

Semua melihat kearah majalah yang dipegangnya masing-masing. Kemudian dengan kompak mereka melempar majalah itu diatas meja didepan mereka.

"Buang duit gue aja! Jin, ganti duit gue karena beli tuh majalah!" kata Hyewon sudah menyodorkan telapak tanganya seperti anak kecil meminta uang jajan pada orang tuanya.

"Enak aja! Lo kira gue bapak lo! Lagian gue gak ada nyuruh lo semua beli majalah itu kan ?!" Tolak Yujin.

"Kita beli ini karena ada nama lo di cover depannya! Mana tadi waktu gue habis cuma karena mau ngantri beli nih majalah !" Chaeyeon pun melakukan hal yang sama seperti Hyewon.

HeartizSecond ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang