ALTARIKSA - 15

24.6K 1.9K 52
                                    

Altariksa menuruni anak tangga dengan terburu-buru. Saat sudah di anak tangga terakhir, seseorang memanggilnya dari arah dapur.

Dengan cepat ia berjalan kearah dapur. Ternyata mamanya itu sedang sibuk memasak.

"Kenapa, ma?"

Mama Altariksa membalikkan badannya agar bisa melihat putra satu-satunya itu. Kemudia ia mengernyit melihat anaknya itu sudah rapi. Padahal hari ini adalah hari minggu. Tidak biasanya Altariksa sudah rapi di jam segini.

"Kamu mau kemana?"

"Kerumah Rifal. Latihan band. " jawab Altariksa.

Mamanya itu hanya mengangguk.

Altariksa kemudian melihat kesekelilingnya. Kemana papanya? Biasanya ia sudah berada di meja makan jam segini.

"Papa mana?" tanya Altariksa.

"Papa ada kerjaan. Jadi pagi-pagi dia langsung berangkat. Katanya tugas penting." jelas mama Altariksa.

Altariksa hanya menghela nafas. Ia sungguh tidak menyukai pekerjaan papanya itu. Walaupun yang menjalani tugas adalah papanya, tetap saja ia tidak suka. Karena pekerjaan papanya itu sudah melibatkan dirinya dan mamanya.

"Kalau gitu Alta berangkat ya ma." ucap Altariksa berpamitan dengan mamanya dan langsung berjalan keluar.

Hari ini Altariksa menggunakan motornya. Ia sedang tidak ingin membawa mobil karena akan memakan waktu lama. Walaupun ini hari minggu. Tetap saja jalanan cukup ramai.

Tujuannya kali ini adalah rumah Vanya. Sesuai dengan janjinya kemarin. Ia menjemput Vanya dan membawanya ke rumah Rifal. Untuk membuktikan suara Rifal apakah benar bagus atau tidak. Ia tidak sabar menunggu reaksi Vanya ketika tahu suara Rifal itu bagaimana.

Saat sudah sampai di rumah Vanya. Altariksa dapat melihat Vanya yang sudah menunggunya di depan pagar rumahnya.

"Hai cantik. Ikut abang yuk!" goda Altariksa saat sudah di depan Vanya.

"Idih! Apaan sih lo!" ketus Vanya.

Altariksa terkekeh. "Galak banget sih."

Vanya hanya menggerutu kesal. Kemudian Altariksa memberikan kode kepada Vanya untuk naik ke motornya. Setelah itu barulah Altariksa menjalankan motornya menuju rumah Rifal.

Saat di perjalanan Vanya dan Altariksa hanya diam. Yang satu sibuk fokus pada jalanan yang satu lagi sibuk melihat bangunan-bangunan yang dilewatinya sepanjang jalan.

Mungkin sekitar 25 menit untuk sampai ke rumah Rifal. Karena tadi Altariksa dan Vanya sempat mampir kesebuah mini market untuk membeli beberapa cemilan.

Tok...tokk....tokk

Altariksa mengetuk pintu rumah Rifal. Tak lama pintu terbuka menampilkan seorang laki-laki yang mungkin beberapa tahun lebih tua dari Altariksa dan Vanya. Itu adalah Reza-Abangnya Rifal.

"Nyari Rifal ya?" tanya Reza.

"Iyalah bang. Masa gue nyari elu." canda Altariksa yang membuat Reza tertawa pelan.

"Yaudah masuk gih. Itu anak setan ada di ruang musik." ucap Reza.

Altariksa pun masuk diikuti oleh Vanya dibelakang. Saat sudah berada di ruang musik Vanya terkejut saat ada Fitri dan Sania.

"Lah? Kemaren katanya lo pada gak bisa ikut." kesal Vanya pada Fitri dan Sania.

"Heh! Lo tau gak? Gue tiba-tiba dijemput sama Dimas. Padahal gue lagi sibuk baca novel di kamar." ucap Fitri sambil menatap tajam Dimas.

ALTARIKSA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang