ALTARIKSA - 30

19.5K 1.4K 51
                                    

"Ta, bangun woy!"

Altariksa tersentak saat seseorang mengguncang tubuhnya. Ia pun menegakkan tubuhnya dan bersandar di sandaran kursi. Tangannya memijit pangkal hidungnya.

"Ih gila. Lo kacau banget."

Altariksa menyipitkan matanya, berusaha untuk mengenali siapa yang membangunkan dirinya.

Altariksa membuang nafasnya saat mengetahui bahwa Dimas tersangkanya.

"Lo ganggu tau gak!" Kesal Altariksa.

Dimas menarik bangku yang berada di sebelah Altariksa. Matanya tertuju pada kaleng-kaleng bekas minuman yang berserakan di meja makan.

"Lo minum berapa kaleng gila!"

Altariksa berdecak kesal. "Berisik!"

"Wes...santai dong."

Altariksa tak menghiraukan Dimas yang sedari tadi mengoceh itu. Sekarang ia benar-benar merasa pusing. Biasanya dulu ada kegiatan yang bisa membuatnya merasa tenang. Tetapi ia masih bimbang apakah ia akan melakukan kegiatan itu lagi atau tidak.

Altariksa menatap Dimas yang kini sudah bermain dengan ponselnya.

"Dim, lo mau ikut gak malam ini?" Ajaknya.

Seketika perhatian Dimas teralihkan pada Altariksa.

"Kemana?" Tanyanya.

"Tempat biasa."

Mata Dimas terbelalak. "Eh gila! Kenapa tiba-tiba lo mau kesana lagi? Ada masalah apa sih sebenarnya?!"

Altariksa lagi-lagi berdecak kesal. "Kalau lo mau tau, ikut gue malam ini."

*

Suara dentuman musik terdengar begitu nyaring ketika baru memasuki ruangan yang dipenuhi manusia itu.

Tanpa ragu Altariksa melangkahkan kakinya ke tempat biasa ia berkumpul dengan teman-temannya. Kebetulan teman-teman Altariksa sedang berkumpul juga disana.

"Wes...liat nih jagoan kita datang." Ucap Ferdi salah satu teman Altariksa.

Sontak semua orang yang ada di meja itu pun menoleh kearah Altariksa.

"Bukan jalan bro." Ucapnya lagi.

Altariksa bertos ria dengan teman-temannya itu. Setelahnya ia mendudukkan dirinya.

"Lama lo gak kesini. Kenapa tiba-tiba nongol lagi?" Ucap Ferdi sambil meneguk minumannya.

"Biasanya nih ya, kalau dia kesini pasti ada masalah. Betul gak gue?" Sahut temannya yang lain.

Altariksa hanya tersenyum miring sambil menuangkan vodka ke gelasnya.

"Dimas sama Rifal mana, ta? Tumben dia kagak sama lo?"

"Dimas bakal nyusul. Rifal gak tau gue."

Tiba-tiba salah satu teman Altariksa menggeser tubuhnya agar bisa dekat dengan Altariksa.

"Ta, lo mau main gak? Setau gue lo kalau kesini gak pernah main. Ayolah, nikmati malam ini." Bisik Fito tepat di telinga Altariksa.

Altariksa menggeleng. "Gue disini cuma mau tenangin pikiran doang. Gak ada tujuan lain."

Altariksa kembali meminum minumannya dalam satu tegukan. Entah sudah berapa kali Altariksa meneguk minuman itu.

"Mending lo ikut saran gue deh, ta. Gue jamin kalau lo main malam ini. Masalah yang ada di pikiran lo bakal hilang."

"Iya, ta. Gue juga awalnya sama kayak lo, nolak mulu kalau diajak main. Tapi sekali gue coba. Nagih bangsat!" Ucap Ferdi dan akhiri dengan gelak tawa.

ALTARIKSA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang