ALTARIKSA - 19

22.9K 1.8K 102
                                    

Bila nanti takdir memisahkan kita. Semoga aku bisa melewatinya. Walau sulit, aku yakin tuhan lebih tau segalanya.

*
*
*

Vanya merasakan bau obat-obatan di indra penciumannya. Ia berusaha untuk membuka matanya. Vanya mengernyit silau saat cahaya lampu langsung menyorot ke matanya. Setelah penglihatannya normal, Vanya melihat ke sekelilingnya. Warna putih mendominasi ruangan ini.

"Akhirnya sadar juga lo."

Vanya menoleh saat mendengar suara seseorang. Vanya menyipitkan matanya untuk melihat siapa orang itu. Ternyata Andre.

"Lo ngapain disini?" tanya Vanya.

"Jagain lo lah!"

Vanya mengernyit bingung. Emang apa yang terjadi sampai ia bisa berada di ruangan ini?

Cekrek....

Vanya dan Andre melihat kearah pintu saat mendengar suara pintu terbuka.

"Loh Vanya udah sadar?" tanya Ratih sambil berjalan mendekat kearah Vanya.

"Belum." Jawab Andre singkat.

Ratih melirik sinis Andre. "Bego!" umpatnya.

Andre hanya diam tak menjawab.

"Kok gue bisa disini?" tanya Vanya kepada Ratih.

"Lo jatuh di kelas tadi. Kepala lo kayaknya kebentur meja deh. Gak tau juga gue. Soalnya yang nolongin lo..."

"Gue!"

Omongan Ratih terputus oleh Andre. Ratih menatap Andre dengan kening berkerut. Apa maksud ini orang bicara seperti itu pada Vanya?

"Gue yang nolongin lo." ucap Andre sekali lagi. Ratih bertambah bingung.

Vanya hanya mengangguk pasrah.

'Gue kira lo yang nolongin gue.' batin Vanya.

"Apa maksud lo ngomong begitu?" bisik Ratih kepada Andre.

"Nanti aja gue jelasinnya." ucap Andre pelan.

Sementara di luar ruangan. Seseorang sedang menatap Vanya dari pintu. Matanya menatap lirih kepada gadis itu. Ingin sekali ia menggenggam tangan mungil itu untuk memberinya kekuatan. Tapi ia tidak mau melanggar perjanjian yang sudah ditetapkan.

Dengan perlahan lelaki itu mulai menjauh dari ruangan tersebut. Tangannya terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.

'Shit!' umpatnya dalam hati.

*

Dava membantu Vanya memasuki rumah. Ibu dan Ayah Vanya langsung menyambut anaknya itu dan memeluknya erat.

ALTARIKSA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang