Tiga minggu...Yap sudah terhitung tiga minggu ini Kia bersahabat dengan buku-buku pelajaran, sudah tiga minggu pula dia mengabaikan semuanya. Ya semuanya mulai dari dirinya yang mulai mengabaikan pola makannya bahkan pola tidurnya. Para sahabatnyapun terkena dampaknya, tiga minggu ini mereka di buat bersabar dengan kelakuan Kia. Sikap Kia yang tiba-tiba berubah menjadi gadis cuek dan gila belajar ini yang membuat mereka selalu menghela nafas lelah dan mengelus dada mereka agar di beri kesabaran lebih. Kadang mereka juga bingung dan bertanya-tanya, ada apa dengan Kia, kenapa dia berubah seperti ini. Kalau ini berhubungan dengan masalah keluarganya jelas mereka tidak percaya karena apapun masalah yang di hadapi Kia di rumah tidak akan membuat gadis itu seperti ini yang ada Kia malah menjadi gadis yang sangat pendiam dan itu mereka baru percaya kalau Kia ada masalah di rumah. Tapi ini, pasti ada masalah lain. Tapi apa mereka juga tidak tahu, belum tahu tepatnya karena Kia enggan untuk bercerita.
Hahh.....
Helaan nafas mereka terdengar serempak. Mereka semua, ya semua termasuk Kia, mereka lelah. Lelah dengan yang mereka jalani tiga minggu ini. Tidak bisa di pungkiri juga kalau Kia juga bosan belajar terus menerus selama minggu-minggu ini hanya untuk menghindari seseorang dan memang untuk persiapan ujian. Tidak jauh berbeda dengan Kia mereka bertiga sama lelahnya dengan Kia karena persiapan ujian dan sikap Kia.
Seakan teringat dengan ujian yang akan mereka hadapi minggu depan, mereka kembali menghembuskan nafas lelah. Sudah tak terhitung berepa kali mereka melakukan itu karena tidak ada gunanya juga menghitung.
" Gue bosen gaesss....." Ucap Dara.
Dia menelungkupkan wajahnya di bantalan tangannya. Jujur ketiga sahabatnyapun meresakan hal yang sama. Mereka juga bosan tapi mereka tidak tahu harus apa.
" Kita juga bosen ra....tapi kita juga nggak tahu harus ngapain " Tanggap fely.
Anin dan Kia hanya diam tak tahu harus berkata apa juga. Tiba-tiba Dara menegakkan tubuhnya kembali ke posisi awal dia duduk tadi dia menampilkan wajah semangat dan senyum cerah.
" Gue tau kita harus ngapain " Ucapnya dengan menggebu. Di tatapnya wajah sahabatnya satu persatu dengan teliti.
Ketiganya masih diam memikirkan apa yang akan di ucapkan Dara selanjutnya hingga Anin yang mulai membuka suara.
" Apa ?" Tanyanya penasaran.
Ketiganya menatap Dara penasaran dan tanpa sadar mencondongkan tubuh mereka kedepan mendekat ke arah Dara.
" Kitakan lagi di masa boring banget nih dan berhubung besok kita libur dan seninnya kita udah tempur kenapa ngak kita adain pesta kecil-kecilan gitu biar gak setres sebelum ujian " Jelas Dara semangat. Di dalam pikiranya dia sudah memikirkan banya rencana yang bisa mereka lakukan dan tentunya itu akan sangat seru.
" Lo gila "
Hanya itu. Ya hanya itu tanggapan yang di keluarkan sahabatnya serempak setelah mendengar penjelasan dari Dara. Kalau di pikirpun memang itu rencana yang gila. Siapa juga orang yang akan ber pesta sebelum ber tempur. Yang ada orang mengadakan pesta setelah bertempur itu baru benar.
Dara lesu kembali, rencana yang sudah di susun di otaknya serasa sudah tak berguna dan itu membuat ketiga sahabatnya tak iba dengan itu.
" Ya gue kan cuma saran. Lagian cuma buat seru-seruan juga sebelum tempur sama soal-soal besok senin " Jawabnya lesu.
Ketiganya menghela nafas. Ada benarnya omongan Dara, tapi untuk membuat perta big no.
" Em....gimana kalo kita terima saran dari Dara aja " Usul Kia.