¿Married?

1.5K 111 1
                                    

©Chocholatepink_ (story)
©Masashi Kishimoto (chara)

Hari-hari berjalan seperti biasanya. Naruto tidak begitu mengusiknya, ia semakin sering berkumpul lagi dengan teman-temannya sampai sebuah kenyataan yang hampir ia lupa jika saja pulang sekolah ini ikut tawaran Toneri untuk jalan-jalan.

Kini Hinata sudah ada di depan rumahnya yang berdekorasi penuh dengan bunga dan aksesoris layaknya acara pernikahan mewah. Halamannya pun di sulap menjadi seperti altar dengan nuansa garden.

"Mampus!" Gumamnya saat berdiri sendirian di tengah halaman dengan orang-orang yang masih bekerja mendekorasi.

"Dari mana saja Hinata?!" Tanya Hiashi datang dari arah depan pintu rumah.

"Tou-san, Hinata hari ini piket kelas, jadi pulang terlambat," jawab Hinata jujur.

"Masuk, mulai besok kamu tidak boleh pergi kemana-mana, sekolah akan ayah izinkan ke sekolahmu dan persiapkan dirimu cepat! Kasian selama ini semua yang mengurus dari pihak pria semua, setidaknya bantulah sedikit calon suamimu itu!" Hinata kena ceramah lagi.

"Iya Tou-san," Hinata menundukkan kepalanya. Ia menjadi merasa tidak enak dengan Naruto. Pasalnya memang semua yang mengurus pernikahannya adalah Naruto seorang.

Sampai saat ia masuk dekorasinya pun sudah selesai dan sosok Naruto tidak luput dari penglihatannya.

"Tadaima," ucap Hinata pelan.

"Okaeri Hinata-chan!" Jawab Naruto dengan cepat.

Hinata yang  mendengarnya langsung menghentikan langkah kakinya yang hendak masuk ke kamar.

"Senpai," sapa Hinata pelan.

Entah kenapa melihat Naruto saat ini membuat jantungnya berdebar begitu hebat. Padahal ia juga sudah biasa saja saat melihat Naruto tapi kini kembali berdebar dengan kencang.

"Istirahatlah, besok akan jadi waktu yang  sangat melelahkan," ucap Naruto menghampiri Hinata dan mendorongnya untuk pergi ke kamarnya.

"Naruto-senpai juga kan?"

"Iya, nanti aku istirahat juga!" Ucap Naruto tersenyum sebelum keluar dari kamar Hinata.

"Senpai!" Panggil Hinata saat Naruto sudah ada di daun pintu kamarnya.

"Apa Hinata-chan?"

"Kalau Naruto-senpai merasa terpaksa dan terbebani, sebelum terlambat masih bisa Senpai batalkan," ucap Hinata menatap wajah Naruto dengan ragu.

"Kamu ngomong apa sih Babe?! Aku gak mau yah denger kata batal saat besok kita akan menikah!" Ucap Naruto cepat-cepat berjalan dan berdiri tepat di depan Hinata.

"Aku masih ragu dengan Senpai!" Jawab Hinata jujur.

"Hey hey, harusnya aku yang ragu, jelas-jelas kamu masih dekat kan dengan Toneri?"

"Kita cuma temenan doang Senpai!"

"Temen tapi lama-lama nanti juga demen!"

"Enggak Senpai! Naruto-senpai sendiri, masih sering ketemu kan sama Haruno!" Hinata mengerucut dengan wajah kesal.

Naruto yang melihatnya langsung memasang wajah liciknya. Di saat ia berada di situasi lelah seperti ini akan begitu terhibur jika ia menggoda calon istrinya itu.

"Ada yang cemburu nih~?" Goda Naruto menatap Hinata yang masih mengerucutkan bibirnya.

"Idih, siapa juga yang cemburu,"

"Masa?"

"Iya!"

"Yaudah, sana istirahat! Aku gak mau mata istriku hitam saat pelaminan!"

You And Me S1 (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang