Sinting vs Gila

1.5K 100 10
                                    

©chocholatepink_ (story)
©Masashi Kishimoto (chara)





Butik mewah dengan berbagai gaun indah menggantung di setiap penjuru ruangan. Hinata merasa sangat malu untuk masuk kedalam dengan Naruto.

"Selamat datang Tuan Muda, gaun pesanan anda sudah siap, Nona bisa ikut saya," ucap pegawai itu dengan ramah. Hinata mengikuti pegawai itu.

Dan sinilah ia mencoba beberapa gauin yang sudah di pilih dan saat ia mencobanga rasanya sangat memalukan.

"Nah Nona bisa keluar?"

"Bi-bisa," ucap Hinata gugup.

Hinata keluar dengan malu-malu. Disana sudah ada Naruto duduk untuk menilai penampilannya.

"Bagaimana? Ini adalah desain yang di buat dengan bagian leher sedikit rendah sebagai kesan dewasa dan aksesoris tudung panjang di belakang- ganti aku tidak suka gaun dengan leher rendah seperti itu,"

Hinata kembali lagi dan mengganti gaun yang lebih tertutup. Saat ia keluar ia bisa melihat Naruto yang sudah mengganti pakaiannya menjadi tuxedo putih seperti gaunnya.

"Kita foto dulu," ucap Naruto membuka ponselnya.

"Senyum dikit napa yak!" Ucap Naruto dengan kesal saat menatap wajah datar Hinata.

"1...2...3" hitung Naruto dan Hinata juga tidak ingin wajahnya terlihat jelek jadi ia secara sepontan tersenyum.

"Nah gitu dong, oke kamu cocokan pake yang ini, cepet ganti! Masih banyak yang harus di urus!"

"Dasar nyebelin!"

Sebelum masuk ruang ganti, Hinata menoleh ke arah Naruto yang masih memainkan handphone nya.

'Dia sangat tampan,' batin Hinata menatap penuh kagum dengan sosok Naruto.

"Apa liat-liat? Naksir?" Oops, Hinata ketahuan memperhatikan Naruto.

"Ngarang!" Jawab Hinata galak dan langsung masuk ke ruang ganti.

'Ugh, kenapa sampe ketahuan segala sih! Malu banget!' Batin Hinata.

Setelah memilih gaun kini Naruto menyodorkan empat desain undangan.

"Mau yang mana?" Tanya Naruto.

Hinata memilih undangan dengan desain unik seperti amplop berwarna cokelat.

"Yang ini!" Ucap Hinata.

"Tapi aku sukanya yang warna biru, oke kita pilih warna biru!" Ucap Naruto.

Hinata yang mendengarnya merasa ingin menendang pantat Naruto. Kesal. Itulah yang Hinata rasakan. Bagaimana tidak? Tadi disuruh memilih tapi yang di pilih pilihannya sendiri bukan pilihan Hinata.

"Sabar Hinata sabar..." gumam Hinata. Sembari mengelulus dadanya meredakan amarah.

"Gak kerasa udah malem, makan malem dulu sebelum pulang!" Ucap Naruto menarik lengan Hinata.

Naruto membawa Hinata makan di sebuah restauran anak muda. Rata-rata anak sekolah yang berada dalam restauran itu.

"Hinata!"

Ckrek!

"Ikh... Senpai! Kenapa foto gak bilang-bilang! Pasti mukaku jelek!" Hinata berusaha merampas Hp Naruto.

"Enggak jelek kok, cantik cantik," ucap Naruto mengasal.

Tring! Tring! Tring!

Hp Hinata berbunyi.

"Tumben banyak yang ngechat?" Ucap Hinata.

Ciwi-ciwi-cool

Ino-chan
Hinata-chan!!! @hime

You And Me S1 (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang