¿Kencan?

1.3K 93 8
                                    

©Chocholatepink_ (Story)
©Masashi Kishimoto (Chara)

Tik tik tik

Hanya ada suara detikan jam didalam kamar. Hinata tengah belajar untuk ujian kenaikan kelasnya. Setelah anak kelas tiga menyelesaikan ujian kelulusan, kini giliran anak kelas satu dan dua untuk ujian kenaikan kelas.

Naruto memandang punggung istrinya yang belajar dengan keras. Memang, Hinata bukan siswa berprestasi yang memiliki otak encer seperti Naruto. Karena kegiatan Hinata selama ini hanya main, berbelanja, dan kesalon layaknya anak gadis lainnya.

"Mau aku bantu?" Tawar Naruto berjalan mendekati Hinata.

"Haruslah, gimana sih liat orang kesusahan gak mau bantu!" Omel Hinata.

Naruto terkejut dengan sikap Hinata. Baru siang ini mereka berdamai bahkan sampai memasak bersama.

"Iya ini mau aku bantu, mana yang masih kamu gak ngerti?"

"Semuanya, aku gak pernah ngerti dan gak pernah bisa ngerti,"

"Bukan gak pernah bisa cuma kamunya yang gak mau, sini aku aj-ikh enggak yah! Aku tuh udah belajar mati-matian emang otak aku tuh pas pasan, gak kaya kamu dijelasin sekali langsung paham,"

Hinata memotong perkataan Naruto dan jujur saja Naruto merasa aneh dengan Hinata seperti kucing tetangga yang super galak.

"Hinata-chan," panggil Naruto.

Hinata hanya menoleh. Ada satu tebakan di kepala Naruto. Istrinya ini tengah kedatangan tamu bulanan.

"Apa sakit?"

"Apanya yang sakit? Aku gak sakit!"

"Gak usah malu, kamu sedang merah kan?"

"Kok Naruto-kun tau sih!! Aku kan gak bilang!"

Naruto terkekeh mendapati Hinata yang protes karena tahu kondisinya.

"Hey aku mengenalmu gak baru, ingat? Aku mengenalku sudah dari kamu kecil, kamu adik kelasku di TK gak mungkin aku gak kenal kamu,"

"Iyaiya sakit banget Naruto-kun,"

"Mau dikompres?"

"Gak mau, aku pengen tidur aja,"

"Yaudah tidur gih, ini biar aku yang membereskan,"

"Makasih Naruto-kun," ucap Hinata dengan wajah malu-malu dan langsung lari untuk berbaring.

'Tampan, pengertian, cerdas dan peka, beruntungnya aku' batin Hinata berusaha tidur.

Setelah membereskan peralatan Hinata, Naruto ikut berbaring disampingnya. Ia peluk pinggangnya dan sedikit mengelus perut tepat di tempat Hinata merasa sakit.

"Sekalian pinggang aku Naruto-kun, pinggang aku sakit," ucap Hinata masih dengan menutup matanya.

Naruto menuruti kemauan Hinata. Ia memijat pinggang Hinata yang sakit.

"Bagaimana? Apa sudah lebih baik?"

"Iya, aku merasa lebih baik,"

"Ne, Hinata-chan apa ada sesuatu yang kamu mau?"

"Aku pengen jalan-jalan," gumamnya.

"Kalau kamu bisa masuk minimum sepuluh besar aku akan mengabulkan apapun yang kamu mau,"

Seketika Hinata membuka matanya lebar-lebar dan membalikkan badan menatap Naruto.

"Apapun?"

"Iya tapi jangan suruh aku ambil bintang diangkasa, aku gak mampu,"

You And Me S1 (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang