Kepingan Masa lalu

1.3K 92 1
                                    

©Chocholatepink_ (story)
©Masashi Kishimoto (chara)

Disebuah kamar di malam sunyi penuh dengan kepanikan. Kini Hinata belajar untuk ulangan dadakan dan PR yang ia lupakan. Jadilah ia panik.

Naruto yang melihatnya langsung menghampiri Hinata dan mengecek apa yang ia kerjakan.

"Diem diem bae ngopi ngapa ngopi! Hahaha," ejek Naruto sembari menyerusup kopi hangatnya.

"Berisik! Jangan ganggu!"

"Ah elah neng, sensi amat," komentar Naruto dan memilih mengecek dokumen untuk pendaftaran kuliahnya.

Hinata yang melihatnya penasaran, Naruto akan melanjutkan kemana.

"Naruto-kun mau lanjut kemana?"

"Rencananya sih dulu mau lanjut ke London,"

Deg!

Mendengar kata London membuatnya merasa sesak. Apa Naruto akan meninggalkannya lagi?

"Tapi itu dulu," lanjut Naruto membuat Hinata sedikit lega.

"Terus sekarang mau lanjut dimana?"

"Di deket-deket sini aja,"

"Kenapa? Bukannya kampus di daerah sini tidak ada yang begitu bagus? Naruto-kun kan pintar,"

"Semua kampus sama aja, lagian ada seseorang yang harus aku jaga saat ini," jawab Naruto tersenyum.

Hinata bingung dengan perkataan Naruto.

"Siapa?"

"Pikir aja sendiri sayang," ucap Naruto mengacak-acak rambut Hinata dan kemudian keluar dari kamar.

Entah kenapa kata 'sayang' yang dilontarkan Naruto kali ini membuat Hinata bersemu. Rasanya itu lebih tulus dibanding seperti biasanya yang hanya candaan dan godaan.

"Apa jangan-jangan orang yang maksud aku? Masa? Tapi kayanya enggak deh, tapi..." Hinata mulai berargumen sendiri dan merasa bingung, bimbang dan kesal pada waktu bersamaan.

"Akh udahlah, lupakan!" Gumam Hinata melanjutkan kegiatannya namun fokusnya masih pada perkataan Naruto dan berakhir ia berhenti dan melanjutkan apa yang ada di pikirannya saat ini.

"Kalau dia gak jadi ke London karena harus jaga seseorang terus siapa orang itu? Baa-chan? Bukan! Naruto-kun malah pengen jauh-jauh, terus siapa lagi? Atau jangan-jangan selingkuhan? Eh semenjak kejadian dia menolongku gak pernah lihat dia deket cewek lain, masa iya aku yang dia maksud? Kayanya gak mungkin, tapi... kalau itu aku apa jangan-jangan Naruto-kun selama ini masih inget aku? Masa sih?" Hinata terus bermonolog sendiri dan berakhir ia melamun.

"Udah malem, jangan melamun! Tidur gih!" Pinta Naruto yang ternyata sudah kembali dan memilih berbaring.

Hinata hanya mengikuti apa yang Naruto katakan dengan kondisi masih memikirkan banyak hal.

Sedangkan Naruto? Dia sudah pulas sedari tadi. Nafasnya pun sudah teratur. Hinata menoleh dan mentap punggung Naruto yang memang tidur dengan posisi membelakangi.

"Kamu masih ingat aku gak sih!" Gumam Hinata kesal dan akhirnya memilih ikut tidur.

***
Dalam kamar yang cukup besar, sudah ada Naruto dengan stelan seragam. Ia sudah siap untuk berangkat sekolah. Kemeja di buka 2 kancing atas, dasi ia pakai seadanya dan rambut yang memang walau di sisir tapi tak pernah bisa rapih.

"Ohayou Hinata-chan, Tou-san, Hanabi-chan!" Sapa Naruto dengan terburu-buru.

"Ini masih sangat pagi untuk dibilang telat, tapi sepertinya kau tergesa-gesa?"

You And Me S1 (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang