Cowok Sinting

1.9K 142 9
                                    

©chocholatepink_ (story)
©Masashi Kishimoto (Chara)


















"Hey bro! Tuh muka kenapa?" Tanya Kiba terkejut saat melihat wajah Naruto yang lebam dan perban.

"Berkelahi di mana lagi?" Tanya Sasuke.

"Semalem setelah ke tempat kalian, aku menyelamatkan seorang gadis yang di ganggu preman,"

"Wih, cantik gak tuh,"

"Bukan masalah cantik tapi lihat siapa gadis itu?" Ucap Naruto dengan senyum sinisnya.

"Siapa?" Tanya Kiba antusias.

Naruto masih diam sampai saat ia melihat gadis berambut indigo berjalan dengan teman-temannya ia langsung berjalan santai kearahanya.

Hinata yang melihat Naruto dari kejauhan, hanya bisa menatap sekilas dan menundukkan pandangan. Ia tahu bahwa Naruto tengah berjalan menghampirinya.

"Ehem, Hinata!" Panggil Naruto.

"Iya Senpai?"

"Belikan aku minum, kau tau kan apa yang biasa aku minum?"

"Baik senpai!"

"Tunggu! Naruto-senpai, kenapa kau menyuruh Hinata membelikan minuman? Kau punya kaki kan? Jalan aja sendiri!" Ino mencegah.

"Ino-chan aku tak apa-apa lagian a-aku melakukannya dengan senang hati," ucap Hinata berbohong.

"Gak mungkin kau seperti ini," sergah Tenten.

"Mau menolak Hi.na.ta.chan?" Goda Naruto.

"Ti-tidak Naruto-senpai!" Ucap Hinata gelagapan dan langsung pergi.

"Kau tidak pantas menyebut Hinata dengan embel-embel 'chan'!" Ino tidak rela.

Selama mereka berargumen, Hinata sudah membeli minuman yang memang sering dibeli Naruto. Di perjalanan Hinata bisa melihat Naruto tengah berdiri sendirian di koridor tak jauh dari kelasnya.

"Senpai ini- Naruto!" Ucapan Hinata terpotong oleh Sakura yang datang.

Naruto tak bergeming mendengar panggilannya. Matanya tertuju pada gadis pink sahabatnya. Iya Hinata tahu persis dia itu Sakura. Hinata langsung bersembunyi di balik tembok belokan koridor.

"Naruto, aku mau minta maaf tentang masalah yang kemarin," ucap Sakura bisa di dengar Hinata.

"Oke,"

"Sebagai tanda maafku, aku buatkan kue yang kau sukai, bronis tiramitsu,"

"Tidak terimakasih, lagian aku sedang menunggu MINUMANKU, MANA YAH MINUMANKU?!" Naruto berteriak mencari minumannya. Sakura bingung namun beberapa saat kemudian Hinata muncul membawa minumannya.

"Ini Naruto-senpai minumannya, udah kan? Aku permisi," Hinata hendak pergi sebelum sebuah tangan mencegahnya.

"Naruto-senpai aku akan pergi, senpai sebaiknya selesaikan urusan senpai terlebih dahulu," jelas Hinata.

"Kau tidak boleh pergi!" Ucap Naruto mutlak.

"Tapi-"

"Ohayou Hinata-chan!" Sebuah suara menginterupsi pendengaran Hinata.

"Ohayou Toneri-senpai!" Jawab Hinata semangat.

"Wah sekarang gadis kecilku udah punya pacar yah?" Ucap Toneri melihat genggaman tangan Naruto.

Naruto memasang wajah sinis pada Toneri. Ia yakin pria itu memiliki rasa tertarik pada Hinata.

"Ah Ti- Emang kenapa kalau kami pacaran? Benarkan Hinata-chan?" Ucapan Hinata terpotong oleh Naruto yang dengan seenak jidatnya menarik Hinata dan memeluk pinggangnya.

"Apa-apaan sih senpai?! Sej-Hinata," Hinata yang bingung dan ingin menjelaskan bahwa tidak ada apa-apa diantara mereka tetapi di potong Sakura.

Hinata menatap Sakura yang tengah memasang wajah sedih.

"Sejak kapan Hinata?"

"Apanya yang sejak kapan Sakura-chan?"

"Sejak kapan kalian pacaran?"

"Aku gak pernah pacar-sejak duduk di bangku TK, Kau dan aku kan sudah pacaran dan karena kita sudah break terlalu lama waktunya kita balikan," Naruto memotong perkataan Hinata.

"Cowok sinting!" Maki Hinata.

"Akh, jadi cewek yang dulu kau ceritakan itu Hinata?" Ucap Sakura dengan wajah sendu.

"Ahaha, Hinata-chan sepertinya aku keduluan yah?" Ucap Toneri tersenyum menatap Hinata.

"Apanya yang keduluan Senpai? Aku serius gak ada hubungan apapun sama Naruto-senpai!" Hinata panik.

"Hinata-chan jangan begitu, baru semalam kita melakukannya kenapa sekarang kau seperti ini?"

"Hah? Melakukan apa?"

"Ah sepertinya sudah masuk ke hal pribadi yah? Hinata-chan aku pergi dulu yah? Bye bye!" Toneri pergi.

"Hinata, Naruto sepertinya aku harus pergi, ada beberapa urusan," Sakura langsung bergegas pergi.

"Sakura-chan!" Hinata mencoba untuk mencegah Sakura pergi namun sia-sia.

"Ugh dasar cowok sinting! Kenapa Senpai harus mengatakan hal gila?!" Hinata sudah tidak tahu harus bagaimana.

"Hal gila apa?" Naruto pura-pura tak mengerti.

"Ikh! Pertama Naruto-senpai mengatakan aku pacar Senpai, kedua Naruto-senpai mengatakannya di depan Toneri-senpai dan Sakura-chan, dan ketiga, itu hal gila!! Persahabatanku dengan Sakura-chan akan hancur, dan pertemananku dengan Toneri-senpai akan canggung! Ba-hmpt!" Hinata di bekap.

"Berisik!" Umpat Naruto.

Hinata merasa kesal sekali dengan Naruto. Ia dengan seenak jidatnya memperlakukan Hinata sesukanya.

"Hmmppt!" Hinata berusaha membuka bekapan Naruto.

"Diam atau aku cium paksa! Dengar itu!" Ancam Naruto. Seketika Hinata membeku dan menganggukkan kepala. Naruto melepas tangannya.

"Nih terima minumnya dan BYE!" Hinata melepaskan diri dan pergi memasuki kelas.

Naruto hanya diam dan memandang punggung kecil Hinata yang menjauh.

Tbc~
Voment please jangan jadi reader pasif... membuat cerita tidaklah mudah jadi tolong hargai penulis dengan vote dan coment, cuma vote doang juga gpp

Oke terimakasih... ^///^

You And Me S1 (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang