⚫Prolog

4.7K 300 4
                                    

Welcome to next BDG! Di cerita ini adalah kelanjutan kehidupan keluarga Angkara.
Tenang saja, cerita ini bisa dibaca terpisah. Bagi new/old readers, happy reading!
Selamat menikmati🔥

🔥💫🔥

"Awal yang menarik adalah awal yang menjadi teka-teki akhir dari cerita."

~Let's go to fire story.~

Pernah mendengar kasus keluarga Angkara?

Kasus 10 tahun lalu ....

Kasus yang disembunyikan dari media massa dan dunia.
Keluarga yang dilimpahi kekayaan dan kekuasaan. Namun, itu semua tak berarti ketika salah satu anak kembar kesayangan mereka hilang.

Tak ada yang tahu apa penyebab putri kembar mereka hilang bagai ditelan bumi, tak ada yang tahu keberadaaan-nya segala bentuk kekuasaan sudah digerakkan untuk mencari keberadaan putri mereka, tetapi nihil, sia-sia! Tak ada kabar.

Berbagai spekulasi muncul dari kalangan detektif dan lembaga kekuasaaan lainnya. Mereka mengatakan bahwa bisa jadi kemungkinan putri kembar mereka telah ....

Diculik?

Bahkan.

Dibunuh?

Arleya Queendra Angkara.

Dinyatakan hilang pada tanggal
25, Agustus, 2035 pukul 22.45.

***

"Dengar! Malam ini kita akan memusnahkan salah satu putri Raja yang tinggal di istana."

"Membunuh atau mutilasi?"

Gelak tawa memenuhi ruangan minimalis berwarna hitam klasik. Satu orang wanita dan satu orang pria sedang merencanakan sesuatu yang mengerikan.

Senyum iblis terbit di wajahnya.
"Ini balas dendam!"

"Nyonya, target Anda sudah kami kurung di gudang." Wanita itu menoleh tersenyum devil. Kaki jenjangnya melangkah, suara sepatu menggema semakin dekat hingga suara tangis bocah berusia sembilan tahun mengganggu pendengarannya, ia makin tersenyum lebar melihat targetnya terkurung di gudang bawah gedung.

Gadis kecil yang malang harus menjadi sasaran empuk pembalasan dendam wanita jahat.

"Mommy, Papa ... tolong Leya ...."

Wanita itu berdiri menyaksikan gadis kecil malamg meringkuk ketakutan berharap ada yang menolongnya. Gaun merah muda ala princess telah kotor dilumuri darah, oh bukan darahnya, tetapi darah orang lain. Gadis itu semakin menjerit ketakutan melihat gaun princessnya terkena darah. Menjijikan.

"Tenang, Sayang, kamu aman selama tubuhmu masih menyatu." Wanita itu membelai pipi gadis kecil itu kemudian ditamparnya keras.

Plak!

Wanita itu kembali menatap gadis kecil yang memegang pipinya, lebam akibat tamparan wanita itu. Dengan seringainya wanita itu mengelus rambut gadis kecil dengan lembut.

"Diamlah! Suara tangisanmu mengusikku."

***

Seorang anak kecil duduk di pojok kamar ia menangis merindukan sosok adik kecil kesayangannya.
Kedua kakinya menekuk, memeluk kedua lutut dengan gemetar. Suara pintu terbuka, anak kecil itu tetap tak bergeming.
Seorang wanita dewasa berjalan mendekati, memeluknya erat hingga sebagian bajunya basah terkena air mata dari bocah laki-laki tersebut.

"Lendra, gagal jagain Leya," lirih bocah itu.

Menahan matanya agar tak ikut menangis, kini ia harus bersabar ia yakin jika putri kecilnya dapat ditemukan.
"Lend, tenangkan diri kamu, Leya pasti ketemu."

Bocah laki-laki itu mendongak matanya merah akibat tangis.
"Enggak Mom, Lendra gagal jagain adik kembar Lendra."

Wanita itu terdiam tak ada kalimat yang keluar dari bibirnya ia memeluk putranya erat menangis bersama walau suara tertahan.
Bocah laki-laki itu tertidur di bahunya dengan pelan wanita itu berdiri mengangkat putra kecilnya ke tempat tidur. Melihat mata sembab putranya, wanita itu tersenyum sendu. Ia berharap putri kecilnya segera ditemukan.

"Arlin," panggil seorang pria.

Wanita itu bernama Arlin ibu dari bocah laki-laki itu. Fian mendekati istrinya memeluknya penuh kasih-sayang.
"Are you okay?"

"No."

Alfian, pria itu memegang pundak istrinya, Arlin. Menatapnya dalam.
"Aku akan mencari putri kecil kita hingga ketemu dia sebagian jiwaku."

Arlin tak kuasa menahan tangis buliran air mata membasahi wajahnya ia benar-benar kehilangan sebelah jiwa hidupnya.

"Temukan dia ... aku merindukannya." Alfian mengangguk ia kembali memeluk Arlin mengelus kepala istrinya dengan pelan seakan menyalurkan kekuatan.

'Tuhan, temukan putriku dia permata dalam keluargaku'

{ * * * }

Berdiri, menatap langit dengan tatapan sayu. Ada sirat kesedihan yang terpancar pada wajahnya. Penyesalan dan kemarahan bercampur satu dalam dirinya.

"Bulannya Rey telah hilang," gumamnya tanpa sadar.

"Hei! Ngapain kau berdiri di sini? Ayo kita berdoa! Kata bunda, kalau kita berdoa harapan kita akan terkabul," celatuk bocah laki-laki di sebelahnya.

Anak laki-laki bernama Rey menoleh sekilas.
"Apa dengan berdoa bulan milik Rey akan kembali?"

Mengendikkan bahu, bocah yang diajaknya bicara menjawab,
"Mungkin, hari ini, esok, atau nanti bulanmu pasti kembali."

Rey tersenyum tipis, kepalanya mendongak. Dalam hati berdoa, agar si Bulan kembali padanya.

Leya ... Rey, janji akan menemukanmu, karena Leya, bulan untuk Rey.

'Kegelapan menarikku! Menyembunyikanku di balik awan hitam. Lari! Cari! Temukan aku! Sebelum diriku menjadi bayangan yang tak dapat digenggam.'

Star: 21, Mei, 2021. 20.21.

Don't forget vote and comnt!!! Ramein lapak baru Cha. :)

Besok UP lagi. Tungguin yak!

 Nerium Fiorella.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang