Bag.6 ( Aku Memang Pelakor )

3.1K 107 2
                                    

Mengurung diri dikamar, bicara pada dinding, jauh lebih baik saat ini. Erin seperti pesakitan. Dikantor teman-teman menatapnya kasihan, sementara diluar siapapun yang mendapat kabar angin itu, akan berbisik-bisik, kadang juga mencibir.

Erin adalah berita hangat, icon baru dalam dunia perselingkuhan.
Status facebook ramai tentang pelakor, salah satunya dengan sinis menulis "Hati-hati ya bu ibu, pelakor keluaran terbaru itu gak lagi pake rok mini dan ginju merah jambu, tapi terpelajar dan berhijab syar'i, namanya pelakor sholeha"
komentnya masyaallah..ratusan. Erin bergidik, dia tahu itu sindiran untuknya setelah menelusuri sipemilik akunt.

Teringat saat Utami menyebutnya 'jalang' membuat rahang Erin mengeras, beraninya dia..kenapa tidak tanya suaminya? kenapa Adit tak pernah disalahkan? Adit yang lebih dulu mendekatinya, Adit yang memintanya datang, Adit yang memaksa mengantar pulang, seharusnya dia memaki suaminya jika memang terbukti selingkuh, lalu kenapa Erin yang disalahkan?

Erin mulai menangis bersandar disisi dipan, memeluk lutut, lihat saja Utami..kau bilang Aku pelakor? itu akan menjadi do'a bagimu, akan kurampas suamimu..akan kubuat dia meninggalkanmu.

Ya, Aku memang pelakor!
Erin mengerang, melempari bantal, selimut, buku, apa saja yang dapat diraih kedinding kamarnya.

High Quality Pelakor ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang