Bagian 10

2.2K 96 1
                                    

Yang jelas, inilah saatnya kembali kepada Si pemberi rasa cinta, Allah Ta'ala. Kasih manusia tiada abadi, kasih Allah janjinya pasti, itu kata Nasyid Raihan dalam lagunya.

Erin tafakur dalam doa demi doa, berharap suatu hari Allah kirim Adit lain untuknya yang tak terikat pernikahan dengan wanita lain. Semoga masih ada stock.

***
Pembicaraan tadi malam menguras energi Erin, ia ingin rehat sejenak mumpung hari minggu. Sekedar membeli novel atau apalah.

Setidaknya ada 2 novel bagus, satu diantaranya karya penulis senior favoritnya. Erin bergegas pergi tak sabar ingin membacanya.

Ada satu gerai makanan yang menggoda baru saja Erin lewati, ia mundur, tak punya banyak waktu senggang membuat Erin lupa sejak kapan gerai itu ada. Tak ada salahnya mencoba, karena obat stress adalah makan.

Santai Erin masuk kegerai bermaksud memesan salad buah yang terlihat segar.

Tapi langkahnya terhenti, seperti menempel di lantai, Erin tercekat. Di depan sana Adit duduk memangku gadis kecil lima tahunan, sementara Utami duduk di hadapannya menyuapi es krim ke mulut bocah mungil itu.
Adit mengusap rambut hitam si gadis, mencium ubun-ubunnya penuh kasih, lalu bocah itu balas mencium pipi Adit, dia tertawa karena melihat pipi papanya belepotan es krim.

Erin menyekap mulutnya dengan tangan, mereka bahagia, keluarga bahagia tidak hanya ada dalam iklan sabun mandi.
Apakah ia tega melihat keluarga kecil itu tercerai berai? Memisahkan anak dari ayah yang sangat dicintainya? Erin menggeleng, langkahnya surut, menyeret kaki, mencari tempat bergantung, biar dia saja yang merasakan hati yang membatu, jiwa yang keras karena kehilangan sosok orang tua pada usia yang labil.

Ia hanya mampu berjalan sebentar, duduk di tempat yang tak jauh dari situ, kemudian memesan makanan. Pandangannya buram, kristal bening berlompatan keluar. Cinta berkuburlah ditempat terdalam, ini belum waktunya.

Erin menangis, menangis sejadi-jadinya di depan sepiring nasi goreng dan segelas susu coklat.

High Quality Pelakor ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang