46

1.2K 117 3
                                    


Kantor

" Pagi wakil Presdir" sapa body guard

"Pagi" ucap Lim cuek

Skip ruangan Lim

" Hon jangan cuek cuek" ucap rose melepaskan jas pada tubuh Lim

" Wae? Aku selalu begitu" ucap Lim bingung

" Aisshhh, bersikaplah manis" ucap rose lagi

"Aku kan sudah manis di hadapan mu" ucap lim ber- agyeo

" Selalu" ucap rose gemas sambil mencubit pipi Lim membuat Lim tertawa

Tok tok tok

" Masuk" ucap Lim

" Pak, calon sekretaris anda yang baru sudah datang" ucap resepsionis

" Benarkah? Suruh dia kemari" ucap Lim

" Baik pak, saya permisi" ucap resepsionis tadi

" Wae, chaeng?? Kenapa kau menatapku?" Tanya Lim heran

" Kau menyewa sekretaris tapi tak ijin aku??" Tanya rose mendekati Lim dengan tatapan tajam

" Anu itu hon, aduh, aku takut merepotkan mu, apalagi kalau nanti kau hamil" ucap Lim langsung memeluk rose

" Arrasso, tapi lain kali ijin ya" ucap rose membalas pelukan Lim

" Siap ibu negara" ucap Lim lalu mengecup bibir rose sekilas

Tok tok tok

"Aishh mengganggu" gerutu Lim membuat rose terkekeh

" Masuk" ucap Lim

" Permisi pak" ucap seseorang itu

" Joyy!!" Pekik rose histeris

" Wahh, ternyata ini perusahaan suami mu toh" ucap Joy sambil berpelukan dengan rose

" Iyaa, duduk lah" ucap rose

" Ehmm"

" Eh hon, kenapa diam saja, sini bergabunglah" ucap rose

" Iya iya" ucap Lim canggung

" Loh, kenapa dia lagi, semoga hanya kebetulan" batin Lim menatap Joy curiga

" O iya rose aku panggil suami mu siapa?? Oppa?? Atau sajangnim?" Tanya Joy sambil tertawa

" Hahaha, tak usah sungkan sungkan untuk memanggilnya oppa" ucap rose terkekeh

" Hon, aku tak mau dipanggil seperti itu" bisik Lim merengek pada rose

" Ishhh, tak apa sudah" bisik rose lagi

" O iya, oppa, kapan aku mulai kerja" tanya Joy sambil tersenyum manis

" Kau sudah bisa bekerja besok, ruangan mu ada di depan ruangan ku" ucap Lim singkat

" Hon, jangan cuek cuek ah" ucap rose sambil mengelus tangan Lim

" Arrasso chaeng ah, dan satu lagi semoga kau betah bekerja disini" ucap Lim di akhiri senyuman terpaksa?

" Terimakasih oppa, rose, kalau begitu aku pamit ne" ucap Joy

" Ah iya, sampai jumpa besok" ucap rose setelah itu Joy pun pergi

" Chaeng ah, aku tak mau di panggil seperti itu" ucap Lim lagi

" Dia kan teman kita, apa salah nya" ucap rose santai

" Kau tau chaeng, aku tak suka tatapan nya, seperti tatapan selalu ingin menggoda ku" ucap Lim jujur

" Aigooo, kau seperti anak kecil Lim, menurut ku dia baik, kalau begitu kau lanjut bekerja ne, aku akan membantumu setelah itu kita makan siang" ucap rose panjang lebar

" Baiklah, tapi kiss dulu" ucap Lim menunjuk pipinya

Rose pun berusaha mencium pipi Lim, tapi Lim menolehkan wajah nya hingga rose mencium bibir Lim

" Kena kan" kekeh Lim yang segera duduk di meja kerja nya meninggalkan kan rose yang menahan malu

.
.
.
.

" Ayo Lim kita makan siang aku sudah lapar" ajak rose

" Kenapa tidak makan siang disini, aku akan memasakkan spesial untuk istriku" ucap Lim menarik rose dalam pangkuan nya

"Apa kau bisa" ucap rose sambil mengalungkan tangan nya di leher Lim

" Kau meragukan suami mu hmm?" Tanya Lim sambil mencolek hidung rose

"Yakin?" Tanya rose yang kini menempelkan hidungnya kehidung Lim

" Huufttt, jangan seperti itu hon, aku takut tergoda melihat tatapan mu" ucap Lim gugup

" Aigoo, sudah jadi suami ku masih gugup" ucap rose turun dari pangkuan Lim

" Kalau begitu kajja kita buat makan siang bersama" ucap Lim menarik tangan rose kearah dapur di ruangan nya

Skip

" Woaahhh, makanan nya enak" ucap Lim dengan mata berbinar

" Iya lah, ini semua masakan ku" sindir rose

" Hehehe, oh ya chaeng, aku lupa hari ini aku harus menemui Jennie nuna" ucap Lim

" Kau telpon saja Lim, katanya unnie mau kesini" ucap rose membawa piring kotor ke arah wastafel

" Baiklah" jawab lim

.
.
.
.
.

Sorry baru up
Maafkan para readers

Gua bakal up sering kok

Peace🤗🤗

My Hot Secretary (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang