Selama seminggu mereka melakukan honeymoon dan sekarang mereka akan pulang ke KoreaDi bandara
" Hubby, tidak ada yang tertinggal kan?" Tanya rose
" Tidak, semua sudah aman" ucap Lim mantap
" Okey, wait wait!! Aku mau itu" ucap rose menunjuk ke arah toko makanan
" Hey chagi, itu sangat pedas, kalau kamu sakit perut gimana?" Tanya Lim khawatir
" Please!! Aku mau ya ya" rengek rose
" No, kau bisa sakit nanti" ucap Lim sambil membelai pipi rose tapi di tahan oleh rose
" Jangan sentuh" kesal rose
" Okey okey, kau boleh makan, tapi sedikit saja ne?" Ucap Lim lagi
" Yeaayy!! Thanks hubby" ucap rose sambil mencium singkat bibir Lim
Skip
" Huaahhh!! Lim terlalu pedas" rengek rose
" Kan sudah ku bilang makanan ini terlalu pedas sayang" ucap Lim
" Lalu kau menyalahkan ku iya!!" Kesal rose
" Eh tidak ini salah ku iya" ucap Lim pasrah
" Ya memang" ucap rose ketus
" Yasudah ayo pergi sebentar lagi penerbangan kita" ucap Lim
" Kajja" ucap rose
" Kenapa dia? Pms kah" batin Lim bingung
Skip pesawat
" Lim peluk" bisik rose pada Lim yang masih tertidur
" Lim" panggil rose lagi
" Babe!" Panggil rose setengah berteriak membuat Lim kaget
" Wae!! Wae ada apa!! Turbulensi kah?!" Kaget Lim
" Hahahah, kiyowo" ucap rose
" Lim peluk" rengek rose lagi
" Sini sini" ucap Lim
Rose pun bersandar di dada bidang milik Lim dan sesekali memainkan rambut tipis di dagu Lim
" Lim, aku tak suka kau berjanggut" ucap rose
" Kenapa?? Kemarin kau bilang suka pria berjanggut" ucap Lim sesekali mengecup lembut kepala rose
" Aku ralat, aku geli melihatnya" ucap rose dengan tampang geli
" Ada ada saja" kekeh Lim sambil mencubit pipi rose
" Auch jangan terlalu keras" kesal rose tapi terkesan imut di wajah Lim
" Kiyowo" kekeh Lim lagi
Setelah itu mereka pun tertidur
Back to Korea
" Nuna kami sudah sampai" ucap Lim di telepon
" Baik, aku akan segera ke mansion" balas Lim lalu menutup telepon secara sepihak
" Gimana Lim?? Sudah??" Tanya rose
" Sudah ayo kita pulang, Jennie dan jisoo nuna sudah menunggu" ajak Lim sambil membawa tas dan koper milik mereka
Mereka pun pergi ke parkiran untuk menuju ke mobil
Brug
" Loh, Joy wah kebetulan sekali" pekik rose saat tak sengaja bertemu Joy
" Oh hi rose, Lim" ucap Joy tersenyum
" Wah apa kau ada perlu di Korea" tanya Lim
" Iya Lim, aku baru saja di terima di suatu perusahaan dan menjadi sekretaris" ucap Joy girang
" Wow, selamat Joy semoga kau betah" ucap rose sambil tersenyum
" Lim cepat beri selamat" bisik rose
" Oh iy iya, selamat ya joy" ucap Lim tersenyum tipis dan mengulurkan tangan
" Joy pun dengan senang hati membalas jabatan tangan Lim dan memandang Lim dengan pandangan sulit di artikan
" Ehmm ayo Lim kita sudah di tunggu" ucap rose menginterupsi pandangan Joy
" Kau benar chagi ayo" ucap Lim
" Kami pamit dulu ya Joy bye" ucap rose lalu pergi bersama Lim
Joy yang di tinggal hanya bersmirk lalu pergi menuju mobil nya
" Lim apa kau tak aneh dengan Joy" ucap rose sambil memeluk pinggang Lim
" Hmmm, jangan berburuk sangka" ucap Lim mencium pucuk kepala rose
" Kau benar" ucap rose kembali
" Aneh" batin Lim mengingat kejadian Dimana dia selalu bertemu Joy
Mereka pun sampai dimobil, dan mobil mereka berjalan menuju mansion Lim
Skip
" Yaahhh Lim" teriak Jennie
" Wow wow Jen tenang" ucap jisoo ikut turun dari tangga
" Aku merindukan mu" ucap Jennie memeluk lim
" Ehmm unnie istri nya ada" ucap rose
" Hehehe, aku juga rindu kamu roseee" ucap Jennie memeluk rose
" Masuk masuk" ucap jisoo
" O iya Lim soal aku dan namjoon" tanya Jennie hati hati
" O iya aku sampai lupa, besuk suruh dia datang kekantor ku ok" ucap Lim sembari duduk di ruang tamu
Dapur
" O iya rose, kau tau, kemarin ada seseorang yang mengirim sesuatu " ucap jisoo sambil memberi rose kotak
" Apa unnie??" Tanya rose heran melihat kotak yang di bawa jisoo
" Coba lihat" suruh jisoo
" Oh shit!!"
.
.
.
.
.Kangen???
Pasti kgk???
Ya udah lah ya
Jan lupa vote dan komen
Abis pertikaian ini
Ff ini akan tamat
See u!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Secretary (END)
Fiksi Remajaseorang CEO terkenal yang memperkerjakan seorang sekretaris yang sangat cantik dan seksi.. "aku akan terus mengejarmu tuan Lim" "Dasar wanita gila." apakah Lim tetap dengan pendirian nya untuk tidak berpacaran karena trauma yang di deritanya INI DA...