06; Her Past

2.2K 191 8
                                    

"No matter how much you hide it
You know you can't hide it forever
So we can smile together
Don't be sorry, don't worry
Don't be scared, now don't cry."

Hug by Seventeen

     Tanganku mengeratkan jaket yang ku kenakan agar tubuhku tidak menggigil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     Tanganku mengeratkan jaket yang ku kenakan agar tubuhku tidak menggigil. Semakin malam, udara semakin dingin. Sedangkan aku masih betah duduk di rooftop hotel memandangi bintang-bintang yang bertaburan di langit.

     Sesampainya di hotel, ku kira aku akan langsung terlelap. Tapi, dugaanku salah. Sekarang sudah hampir pukul dua belas malam dan mataku belum juga mau terpejam. Sepertinya aku terlalu mengingat kejadian tadi.

     Kejadian dimana aku dipeluk oleh ibu Jimin. Aku terkejut saat itu, namun ada rasa senang yang ku dapati saat dia memelukku. Mungkin itulah rasanya pelukan seorang ibu yang tak pernah ku rasakan.

     Hingga saat ibu Jimin berucap bahwa ia menginginkan seorang anak perempuan membuat hatiku terenyuh. Terlebih melihat matanya yang yang menatapku sangat tulus.

     Aku menghela napas kasar dan menatap bulan. Bulan sangat cantik malam ini. Rasanya aku ingin pergi jauh ke bulan lalu melupakan semua permasalahan dan kenangan buruk di bumi.

    Ku gigit bibirku, menahan rasa yang ingin dikeluarkan. Namun, lagi-lagi aku gagal. Setetes air mata jatuh ke pipiku. Semua kejadian pilu masa kecilku seakan berputar memenuhi otakku.

     Semua kisah yang selalu ku tutupi dari semua orang namun ku tuangkan ke sebuah lagu. Hanya aku yang tahu tentang ini.

🎶Play The Video🎶

...

I used to shut my door while my mother screamed in the kitchen
I'd turn the music up, get high and try not to listen
To every little fight, 'cause neither one was right

...

     Ku pejamkan mataku dan seketika semua masa kecilku yang terekam dengan baik seakan menampilkan rekamannya dibayanganku. Aku menekuk lututku dan membenamkan wajahku ke lengan yang bertumpu pada lutut. Tangisan ku pecah saat itu juga.

...

I used to wonder why, why they could never be happy
I used to close my eyes and pray for a whole 'nother family
Where everything was fine, one that felt like mine

Red [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang