14; Should I?

1.8K 157 17
                                    

"I don't care how long it takes, I know you'll be worth the wait."

Location Unknown by Honne

     Sebulan setelah mini concertku digelar, aku semakin terpuruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



     Sebulan setelah mini concertku digelar, aku semakin terpuruk. Bahkan lebih dari kata terpuruk. Aku mencoba mengikhlaskan semua yang telah terjadi, namun ternyata tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Sangat sulit seperti mencoba mendorong sebuah tembok beton.

     Setiap hari aku mencoba melakukan semua kegiatan untuk melupakannya. Memang berhasil, tapi hanya sesaat. Saat aku kembali pada kamarku, diam seorang diri—rasa kesepian mulai menyambut kedatanganku. Dengan suka cita menarik tubuhku hingga lenyap dalam kegelapan malam.

     Hanya hembusan angin dan dinginnya malam yang mampu menemaniku melewati sunyinya malam. Mungkin untuk orang di luar sana akan berpikir semua public figure merasakan apa itu rasanya bahagia, sebab bergelimang harta yang mampu membeli apapun. Benar. Tapi tidak untuk melewati rasa kesepian yang ku alami saat ini.

     Di siang hari, hidupku dipenuhi sekumpulan orang disekitarku yang senantiasa menemaniku. Tapi, saat malam, hanya tinggal aku seorang. Sudah tidak ada lagi sosok dia yang akan menemaniku. Juga sosok yang bahkan... ah sudahlah.

Raga tampak gemerlap
Jiwa sesungguhnya terlelap
Hati kian gagap
Lisan enggan bercakap

Tubuh dikira berlatih
Padahal jelas tertatih

Tulang semakin layu
Mata pun bertambah sayu

Kepala menggeleng
Tubuh menjadi oleng

Merasa sudah cukup
Berakhir tidak sanggup

     Sepertinya, penggalan sajak di atas sangat cocok untuk menggambarkan aku saat ini. Aku sangat hampa dan merasa kehilangan. Jiwaku tersesat entah dimana aku belum dapat menemukannya.

     Aku merebahkan tubuhku ke atas ranjang dan memeluk sebuah boneka berwarna kuning yang sering disebut Chimmy. Jihyun yang memberikanku boneka ini, meski sebetulnya aku yang kalah saat taruhan dulu. Aku sudah memberikan tiket konser gratis untuknya sesuai perjanjian, lalu saat aku bertemu dengannya di belakang panggung ia memberikanku boneka buatan kakak laki-lakinya itu. Huft, bibirku pun tidak sanggup untuk melafalkan namanya.

Tak lama, aku pun mulai menyelam ke dalam alam mimpiku. Aku yakin pasti mimpiku seputar dirinya dan juga dia.

Biasanya orang-orang akan merasakan segar dan lebih berenergi setelah tidur semalaman. Tapi berbeda dengan yang ku rasakan pagi ini, tubuhku tetap merasa lelah. Bukan hanya tubuh, batinku juga.

Red [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang