08; Busan

2.3K 165 5
                                    

"The world's not perfect, but it's not that bad
If we got each other, and that's all we have
I will be your lover, and I'll hold your hand
You should know I'll be there for you."

If  We Have Each Other by Alec Benjamin

If  We Have Each Other by Alec Benjamin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dengan permintaan Jimin yang ingin mengajakku ke kampung halamannya, tepat pada hari ini aku sedang dalam perjalanan menuju Busan. Lebih tepatnya, ke rumah keluarga Jimin.

Sejujurnya aku malu dan selalu berkata pada Jimin bahwa aku merasa aneh ikut serta ke kampung halamannya, namun Jimin sangat memaksa serta mengatakan bahwa ibunya sangat ingin bertemu dengan ku lagi.

     Karena tidak ingin mengecewakan Ibu Park akhirnya aku ikut pergi, hitung-hitung mengisi kekosongan masa liburan ku usai konser.

     "Sebentar lagi kita akan sampai,"

     Aku menengok ke arah kiri dimana Jimin sedang menyetir, aku mengangguk pelan dan tersenyum, "ini pertama kalinya aku ke Busan."

     Dapat ku lihat senyuman Jimin merekah mendengar pernyataan ku, "dan aku adalah alasannya". Aku ikut tersenyum, "ku harap kau menjadi tour guide yang baik untukku selama kita di Busan!" Candaku. Jimin tertawa kecil namun kedua bola matanya menghilang, sangat menggemaskan, batinku.

     "Tentu, aku akan mengajakmu ke tempat-tempat terbaik selama disini!"

     Sepuluh menit kemudian, mobil yang Jimin kendarai memasuki pekarangan rumah yang lumayan besar namun terlihat sederhana. Bangunannya simple dan sangat asri karena banyak pepohonan di sekitarnya.

     "Selamat datang di rumah keluarga Park!" Sambut Jimin seraya membukakan pintu mobil untukku.

     "Kau mempunyai rumah yang indah." Pujiku seraya mengekori Jimin yang berjalan ke pintu utama.

     Tak diduga-duga, pintu utama di depanku terbuka seketika hingga menampilkan Ibu Park dan dua pria yang ku yakini ialah ayah Jimin dan adiknya.

     Dengan sopan aku membungkukkan badanku 90% dihadapan mereka, "hallo," sapaku lembut.

     "Appa [ayah], Jihyun-ah kenalkan ini Giselle." Kata Jimin memperkenalkanku dengan keluarganya. Dengan kikuk dan gugup, aku membungkukkan tubuhku kembali yang disambut oleh tepukkan lembut pada pundakku dari ayah Jimin, "Jimin sudah bercerita banyak tentangmu dengan kami."

     Aku sedikit terkejut dengan ucapannya, namun Ibu Park segera mencairkan suasana yang tiba-tiba hening.

     "Akhirnya kalian sampai juga, kami menunggumu sedari tadi." Ucap Ibu Park sambil memelukku singkat. "Ayo, masuk. Kita makan siang terlebih dahulu, aku sudah memasakan tteobokki* terlezat untuk kalian."

Red [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang