"Why is it so dark when you're not here
It's dangerous how wrecked I am
Save me because I can't get a grip on myself."Save Me by BTS
Mimpi indahku terhenti begitu saja ketika suara nyaring dari ponselku berbunyi terus menerus, dengan berat hati aku mengangkat panggilan telfon tersebut tanpa melihat nama siapa yang tertera.
"Halo?" Sapaku malas.
"Giselle, apakah kau baik-baik saja?" Suara Scooter di seberang sana.
"Tentu tidak! Kau baru saja menganggu tidur nyenyak ku!" Omelku dengan lantang. Aku bisa mendengar umpatan Scooter meski pelan, "what?" Tanyaku bingung.
"No, fine. Kau bisa melanjutkan tidurmu. Maaf."
Setelah itu ia memutuskan telfon begitu saja. Aku tidak akan membuang waktuku maka aku kembali tidur dengan ponsel yang dinonaktifkan. Aku baru saja sampai di Amerika setelah penerbangan cukup lama dari Korea. Tubuhku benar-benar butuh istirahat.
KNOCK KNOCK
Sialan, sekarang apa lagi? Baru sebentar aku memejamkan mataku. "Giselle! Buka pintumu sekarang juga." Teriakan Michelle mampu membuat gendang telingaku pecah.
Aku membuka pintu kamar dan mendapati dua sosok manusia berdiri dengan wajah panik mereka. Tak lain, Michelle dan Scooter.
"Apa lagi?" Tanyaku kesal.
"Sekarang cuci mukamu dan minum air putih, cepat!" Perintah Michelle seraya mendorong tubuhku masuk ke kamar mandi. Karena tidak ingin berdebat, aku hanya menurutinya dan setelah selesai aku ikut duduk bersama mereka di atas kasurku.
"Tarik napasmu perlahan dan minumlah."
Lagi-lagi aku hanya menurut. Setelah sudah, Scooter menyodorkan ponselnya padaku, aku meraihnya dan seketika tubuhku seperti tertabrak oleh truk besar. Ku yakin, sekarang mukaku sudah pucat.
"I-ini?"
Astaga, aku tidak tahu harus berkata apa lagi. Scooter menunjukkan beberapa foto dimana dengan jelas menampakkan wajahku dan Jimin yang sedang bersama. Juga, foto saat Jimin menciumku di pantai kala itu.
"Siapa yang mengirim semua ini padamu?" Tanyanya dengan nada sangat pelan. Aku masih tidak bisa percaya dengan semua ini. Tanganku masih bergerak untuk menggeser ponsel Scooter perlahan yang selalu menampilkan foto-foto kebersamaanku dengan Jimin termasuk di Paris dan Hawaii.
"Salah satu media terbesar di Korea." Jawab Scooter diakhiri helaan napas beratnya, "mereka sudah memiliki ini sejak lama dan dengan sengaja menyembunyikannya hingga waktu yang mereka kira bagus untuk dibongkar. Kau mengerti maksudku, right?" Jelas Scooter sambil menatapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red [end]
Fanfiction[COMPLETED] "Ini tidak akan berhasil," "Kita bisa. Kau harus percaya padaku, semuanya akan baik-baik saja." Mungkin sedikit gila dan tidak masuk akal. Bayangkan saja, seorang idol ingin mengencani fansnya? Itulah yang terjadi pada salah satu member...