"No heart, no hands, no skin, no touch
Can get me there, nowhere enough
To love me like you do, to love me like you do
No kiss, no lips, no feel, no rush
Can keep me high, I swear no one
Can love me like you do."Nobody by Selena Gomez
Seminggu sudah setelah kepulanganku dari Korea. Aku masih berusaha melupakannya semampuku, meski aku tahu sangat sulit. Scooter telah menghapus semua kontak agar aku tidak dapat menghubunginya. Jimin pun tidak menghubungiku sekalipun, meski aku tahu bahwa dia hafal nomor telfonku. Ah, sudahlah. Mengapa aku masih memikirkannya? Jelas-jelas dia sudah memilih yang lebih baik untuknya. Padahal dia juga yang berkata jika kitaㅡralat, aku dan dia mampu berjuang bersama. Persetan dengan itu semua, it's all fake love!Kenapa saat aku sudah bisa membuka hatiku, merasa bahwa cinta memang adanya di dunia, kenapa aku diperkenalkan tentang kepedihan terlalu cepat? Dunia benar-benar tidak berpihak padaku, rasanya.
Seminggu penuh aku hanya berbaring di kasur, makan, bermain games dan kegiatan bodoh lainnya yang selalu terdapat tangisan ku disela-selanya. Aku masih menangisi pria yang sudah menyerah denganku. Astaga.
Juga akhir-akhir ini tubuhku sedang tidak baik, cepat merasa lelah padahal jelas-jelas aku tidak melakukan aktivitas berat. Makanan yang ku makan juga selalu berakhir ku muntahkan, entahlah aku tidak mengerti dengar diriku sendiri.
Malam pun tiba, aku masih sama seperti tadi, berbaring seharian di atas kasur empukku namun tubuhku segara bangkit terkejut seketika mengingat bahwa lusa aku tampil disebuah mini concert yang Scooter adakan semata-mata untuk mengalihkan topik kemarin.
Aku segara bergegas ke ruangan khusus untukku bernyanyi dan menari. Setelah sudah berada di dalam ruangan, aku meraih microphone lalu mulai melantunkan lagu demi lagu yang akan ku bawahkan hingga pukul 3 pagi. Mampu membuat aku melupakan kepedihan yang ku rasakan untuk sementara.
Saat sudah merasa cukup, aku kembali ke kamar untuk beristirahat. Tepat pada pukul 8 pagi, aku sudah memulai aktivitas latihanku kembali. Semalam hanya bernyanyi sekarang aku berlatih tarianku. Hari ini aku benar-benar memforsir semua tenagaku. Aku tidak ingin mengecewakan para penggemarku, aku ingin menampilkan yang terbaik.
Tak terasa, aku berlatih hingga sampai pukul 4 sore. Aku tidak akan sadar jika Scooter tidak datang untuk menyuruhku fitting pakaian untuk acara besok.
Selama perjalanan, aku hanya memainkan ponselku. Saat sedang asyik bermain Instagram sebuah notif pesan masuk. Dahiku berkerut—bingung karena nomornya tidak ku simpan.
+825667588
Giselle, ini aku.
Tanpa aku menyebutkan namaku, ku yakin kamu tahu aku siapa. Aku terlalu malu untuk mengucap namaku dihadapanmu, sangat. Aku tidak bisa mengelak bahwa aku sangat pengecut karena kita harus berakhir seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red [end]
Fanfiction[COMPLETED] "Ini tidak akan berhasil," "Kita bisa. Kau harus percaya padaku, semuanya akan baik-baik saja." Mungkin sedikit gila dan tidak masuk akal. Bayangkan saja, seorang idol ingin mengencani fansnya? Itulah yang terjadi pada salah satu member...