8. Lembar Baru

19K 2.3K 381
                                    

Menghilang dari hidup seseorang adalah hal terakhir yang pernah Gia pikirkan. Tapi tidak untuk kali ini.

Pertama kali ia mengenal Reno adalah tepat satu bulan sebelum ibu kandungnya didiagnosis kanker darah, penyakit terkutuk yang merenggut manusia paling Gia percaya di atas muka bumi ini dan membuat hidup Gia berubah hampir seratus delapan puluh derajat. Orang-orang terdekatnya selalu bilang bahwa Tuhan lebih mencintai ibunya, sehingga Dia memanggil Mama lebih dulu. Tapi buat Gia, itu semua omong kosong. Jika Tuhan mencintai ibunya kenapa Dia tidak sembuhkan Mama dalam waktu semalam? Bahkan dalam waktu sedetikpun Gia percaya Tuhan pasti bisa. Tapi kenapa bukan itu yang ia dapat? Gia justru kehilangan.

Orangtuanya sudah lama bercerai dan Papa sudah menikah lagi. Tapi itu bukan masalah untuk Gia, karena perempuan itu sudah lulus dari proses pembelajaran bahwa perceraian tentu bisa terjadi kepada siapa saja, bahkan kepada dua orang yang masih saling mencintai. Papa dan Mama sering bertengkar, tapi perpisahan antara mereka bertujuan untuk menyelamatkan satu sama lain, bukan untuk menghindar. Gia selalu percaya ia tidak pernah kehilangan kedua orangtuanya. Bahkan ketika Papa memutuskan untuk menikah dengan Bunda, Mama bilang ia turut berbahagia. Gia melihat pancaran itu dengan mata kepalanya sendiri dari sinar wajah Mama. Dan bisa dibilang, hal tersebut adalah adalah bagian terakhir dari proses pembelajarannya.

Setelah bercerai dari Papa, Mama banyak cerita kepada Gia. Mama sering memberi pelajaran tentang hubungan antar manusia, bahwa tidak selalu yang memiliki perasaan sama bisa bersatu. Sebab, sebuah hubungan butuh lebih dari itu. Perselisihan akan terus hadir dari dua kepala yang tidak mengarah pada tujuan yang sama. Dan terkadang jalan keluarnya adalah sebuah perpisahan. Hal tersebut bukan berarti Mama dan Papa tidak saling menyayangi, karena jika Gia tanya siapa orang yang paling Mama sayang, jawabannya tentu adalah Gia dan Papa. Kasih sayangnya lebih besar dari sekadar hasrat untuk terus bersama. Dan Mama sering bilang, Gia tidak perlu dengarkan apa kata orang. Mereka tidak tahu yang sebenarnya terjadi, karena hubungan itu bukan mereka yang menjalaninya.

Papa mengenal Bunda setelah berpisah dengan Mama. Papa juga mengenalkan Bunda kepada Mama sebelum ia mengenalkannya kepada Gia. Mama kenal Bunda dengan sangat baik. Bahkan di akhir hidupnya, Mama menuliskan surat untuk Bunda. Bunda bilang isinya tentang Gia, tentang Papa, tentang Bunda yang telah menjadi orang baik dalam kehidupan mereka.

Rasa kehilangan itu semakin dalam ketika Gia sadar ia tidak akan pernah menemukan seseorang yang seperti Mama lagi, dan Mama bukan pergi ke ujung dunia yang bisa kembali dua tiga tahun lagi. Ia tidak akan pernah lagi melihat raganya. Ia tidak bisa dengar suaranya. Ia tidak bisa tatap matanya. Ia tidak bisa peluk tubuhnya.

Gia sangat kehilangan, dan saat itu pula Reno selalu berada di sampingnya. 

Gia tidak bisa tidur setelah Reno menelepon. Seharian itu ia menghabiskan banyak film untuk mengalihkan fokusnya. Hatinya menjerit, memaksa kepalanya untuk mengingat setiap detik kenangan yang ia miliki bersama Reno. Setiap candanya, setiap kata-kata penyemangatnya, setiap doa yang pernah Reno kirimkan dan sentuhan lembutnya. Setiap bentuk kasih sayang yang pernah Reno berikan dan upaya untuk menenangkan Gia ketika ia merasa kesulitan. Semua yang manis bersama Reno seolah menyelimuti Gia di atas kasur, membungkusnya dengan erat sampai Gia kesulitan bernapas. Perempuan itu duduk dan menitihkan air mata, mengakui bahwa rindu yang ia rasa sangat berat.

Semalaman itu ia terjaga. Dan setelah satu tahun berhenti merokok, Gia kembali membakar sebatang, dua, tiga, sebungkus untuk dihabiskan dan dijadikannya teman.

Pukul dua belas siang keesokan harinya, Gia terbangun dengan delapas belas panggilan tidak terjawab dari nomor yang tidak ia kenal. Nomor yang sama, sebanyak delapan belas kali. Tebakannya langsung tertuju pada seseorang dan ia tidak berniat sama sekali untuk balik menghubungi. Biarkan saja Reno mencarinya. Gia tidak ingin kembali.

The Art Of Letting Go (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang