Tom And Jerry Part 7

220 31 10
                                    

"Baiklah bi"
. . .

"iya Joohyun sudah aman bersamaku"

. . .

"Iya, pelakunya sudah diamankan"

. . .

"Baikalah, selamat malam"

Dan Baekhyun menutup sambungan teleponnya. Ia berbalik dan sedikit berjengit kaget.

"Astaga! Sejak kapan kau disini?!"

Yang ditanya hanya menunjukan cengirannya. "Mungkin sejak pertengahan percakapan kalian. Ibuku bilang apa?" Tanyanya.

"Ia hanya berpesan, aku harus menjagamu untuk sementara waktu. Dia akan menghubungi mu nanti" jelas Baekhyun. 'Selamanya pun tak apa' lanjutnya dalam hati.

Joohyun hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Baekhyun menelisik pakaian Joohyun. Berhubung saat ini wanita di depannya masih dalam keadaan syok ia tak ingin masuk dulu ke tempat tinggalnya. Alhasil Baekhyun harus meminjamkan satu stel pakaian miliknya.

Masalahnya, Joohyun hanya memakai kaos miliknya yang tentu saja terlalu longgar untuknya. Dan celana training miliknya yang ia gulung karena terlalu panjang. Hanya itu tetapi kenapa ia terlihat imut di mata Baekhyun. Tanpa tau semburat merah menyebar di pipinya.

"Baek, kau baik-baik saja? Wajahmu merah, apa kau demam?" Joohyun yang semula melambai di depan wajah Baekhyun membawa telapak tangannya pada kening sang pria.

"Tidak panas" gumam Joohyun.

"Uh, apa maksudmu?" Baekhyun yang telah mendapat kesadarannya mengerutkan kening.

"Wajahmu merah" jawab Joohyun.

"Apa?! Uh, memalukan!" Setelah berkata demikian ia berbalik masuk ke kamar mandi dengan menutup wajahnya.

"Ada apa dengannya?" Joohyun menatap heran pintu kamar mandi yang tertutup.

****

"Baek kau sudah tidur?" Tanya Joohyun dengan pandangan menerawang pada langit-langit kamar Baekhyun.

"Belum, cepatlah kau tidur" titah sang pria.

"Aku belum mengantuk" balas sang wanita.

Baekhyun hanya berdecak. Ia membawa sebelah lengannya ke belakang kepala, membuat lengannya sebagai bantalan dan matanya kembali menerawang pada langit-langit kamar. Keheningan tercipta diantara mereka berdua. Otak Baekhyun dengan jelas berkelas balik pada kejadian beberapa jam yang lalu. Beribu pertanyaan bersarang di sana. Seperti, bagaimana jika ia terlambat datang? Atau apa yang akan terjadi jika ia tidak tinggal di samping Joohyun?. Berpikir seperti itu saja membuatnya mengepalkan tangan hingga memutih. Ia merutuki seseorang bernama Kim Joonmyeon. Semoga pria itu mendapat ganjarannya.

"Baek, kau mendengarku?" Tanya Joohyun yang sekarang atensi sepenuhnya beralih pada pria yang berada di bawah ranjang sedang melamun.

Iya, Baekhyun tidur dengan beralaskan karpet bulu bantal dan selimut. Awalnya ia ingin tidur di sofa tapi Joohyun tidak mau ditinggal. Dan berakhirlah ia seperti sekarang ini.

"Uh, apa?" Baekhyun berpaling, tak menatap langit-langit kamarnya lagi.

"Kau melamun lagi, ada apa?" Tanya sang wanita dengan lembut.

"Bukan apa-apa, kau masih belum mengantuk?" Dan anggukan jawaban Joohyun.

"Kenapa?" Posisi Baekhyun sudah menyamping.

"Sesungguhnya badanku merasa lelah, namun ketika menutup mata kejadian tadi selalu berputar dalam pikiranku" Joohyun terlihat murung.

Baekhyun beranjak dari tempatnya dan menaiki tempat tidur. Joohyun tersentak, "Kau mau apa?".

Double B StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang