Ice Queen-2

172 28 4
                                    

Sampai di rumah dan berbaring di tempat tidur. Pikiran Baekhyun masih berkutat pada kejadian tadi.

Bagaimana teman satu kelasnya itu -kyungsoo- bisa mengenal Joohyun?. Memang sih siapa saja bisa kenal, namun melihat panggilan dan tanggapan Joohyun tadi, ia merasa keduanya mempunyai hubungan dekat. Dan apa tadi? Sampaikan salam pada bibi? Apa Kyungsoo pernah bertemu dengan orang tua Joohyun?. Apa hubungan mereka?

"Argggghh" Baekhyun mengacak rambutnya. "Apa aku tidak punya kesempatan?" Gumamnya.

****

Wajah Baekhyun tidak secerah biasanya. Kali ini lingkaran hitam menghiasi bawah mata.

"Yo, Bae .. ASTAGA! Ada apa denganmu?" Tanya Chanyeol yang baru saja datang.

"Berisik, aku tidak ingin berdebat kali ini. Kepalaku sangat sakit. Aku ingin tidur dulu, bangunkan aku jika sudah ada dosen" setelah melihat anggukan Chanyeol. Baekhyun membenamkan wajah pada kedua lipatan tangan di meja.

Baru saja 5 menit Baekhyun memejamkan mata, ia sudah terganggu dengan sebuah tepukan di pundaknya.

Awalnya ia mengabaikan, namun tepukan itu kembali ia rasakan.

"Argh, apa sih Yeol, sudah ku . . Oh Joohyun-sii?" Baekhyun yang semula ingin membentak malah mengedipkan matanya beberapa kali. Bahkan ia mengucek matanya, mungkin saja ini halusinasi atau mimpi. Bagaimana gadis itu bisa ada di depannya?

"Maaf, jika aku mengganggu. Siang nanti tolong beri data untuk tugas dosen Kwon, aku permisi" ujar Joohyun masih dengan wajah datarnya.

Baekhyun yang masih tak percaya hanya mengangguk. Setelah Joohyun keluar ruangan, Baekhyun mendengar suara cekikikan di sampingnya.

Bruk

Baekhyun memukul orang di sampingnya dengan sebuah buku.

"Aw! Yak! Kenapa memukul?!" Chanyeol yang dipukul merasa tak terima.

"Kenapa tak bilang padaku jika Joohyun disini?!" Geramnya.

"Kan kau tadi bilangnya jika ada dosen. Dan Joohyun kan bukan dosen" jawab Chanyeol dengan wajah tanpa dosa.

"Sialan" umpatan yang dikeluarkan Baekhyun malah membuat Chanyeol tertawa.

****

Siang ini sesuai kesepakan mereka tadi, Baekhyun menemui Joohyun. Baekhyun sudah mengirimi gadis itu pesan bahwa ia menunggu di taman fakultas tari.

Sekitar 15 menit kemudian Baekhyun bisa melihat gadis itu berlari kecil.

'Astaga, kenapa dia terlihat imut dengan kacamatanya' jerit Baekhyun dalam hati.

"Jangan membuat dirimu malu lagi di depannya Baek, kau harus tenang" gumamnya pada diri sendiri.

"Maaf, kau sudah menunggu lama?" Ujar gadis itu ketika sudah berdiri di depan Baekhyun.

Baekhyun tersenyum "Tidak juga, eum ini" Baekhyun menyerahkan beberapa lembar kertas. Sepertinya data anak fakultas musik. Dan Joohyun pun melakukan hal yang sama.

"Eum, Joohyun-sii" Baekhyun mengusap tengkuknya, canggung.

"Ya"

"Kau sudah memiliki pasangan duet?" Tanya Baekhyun was-was.

Tak ada jawaban dari gadis di depannya ini, membuat Baekhyun semakin was-was. Apa dia melakukan kesalahan?

"Oh, maaf. Aku hanya bertanya, aku belum memiliki pasangan, siapa tau saja kau . . " Baekhyun melirik gadis itu sekilas lalu melihat ke arah mana saja yang penting tidak pada gadis di depannya, yang sekarang ini memandang dirinya dengan wajah terlewat datar.

Double B StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang