14. [The First Time for Tae]

169 13 0
                                    

Mawar
Indah mempesona
Lugu tak bernoda
Tapi mereka lupa
Mawar
Menyakitkan
Untuk mereka
Yang tak mengerti
Cara memetiknya

Aku...
Seperti mawar
Dapat menyakiti
Mereka
Yang tak mengerti
Cara memperlakukan

-Kim Seok Jin-

Seok Jin menengadahkan kepalanya ke atas, menatap langit nampak cakala. Tangan kanannya terangkat ke atas, menghalau sinar matahari tepat di atas mata. Dia menyipit ketika jemarinya merenggang. Bermain dengan mentari.

Di kejauhan suara keramaian bersahutan, bola yang beradu dengan tulang kering, lalu desahan frustasi, teriakan, hingga suara tawa. Dia mendengarnya.

Seok Jin memejamkan kedua mata ketika cahaya terselip di antara awan, diikuti suara dentuman bola. Tepat di samping tubuhnya. Tum... Tum... Tum... dan diikuti suara desahan bersahutan.

"Yaak! Bisakah kau lempar bolanya kembali?!" seseorang berteriak padanya.

"Lihatlah, bukankan dia si aneh? Penyendiri yang selalu membawa buku sketsa?" Dan seseorang yang menggerutu di kejauhan.

Seok Jin menggariskan senyuman tipis, membuka mata, mengambil bola lalu menendangnya kembali ke tengah lapangan.

Seseorang menangkapnya mantap, tersenyum tipis membalas Seok Jin. "Terima kasih!"

Seok Jin kembali duduk, memandang sekumpulan siswa bermain bola dari tempatnya. Kini dia duduk di pinggir lapangan sepak bola SMA Yeran. Tahun ini adalah genap setahun dia menjadi siswa di SMA Yeran. Tidak terlalu sulit untuk berada di lingkungan baru. Karena dia sudah terbiasa. Menjadi dirinya sendiri.

Tangan Seok Jin meraih buku sketsa di samping tubuhnya. Dia sudah mengabaikan beda itu cukup lama karena sibuk bermain dengan mentari. Senyumnya terlukis tatkala tangan Seok Jin membuka lembar demi lembar. Kemudian berhenti pada lembar kosong. Nafasnya medesah pelan, memikirkan tentang lukisan selanjutnya. Apakah alam?Manusia, atau... hewan?

Seok Jin mengedarkan pandangan, mencari sesuatu yang menarik untuk dipandang. Sehingga bisa dia tuangkan ke dalam buku sketsa. Matanya menangkap seekor anjing di bawah pohon. Terlihat menggapai-gapai ranting rendah yang hampir terjatuh. Bibirnya terkembang tipis, mulai meraih pensil.

Lalu keningnya berkerut ketika anjing tersebut menggonggong nyaring, berhenti menggapai dengan kedua tangan depannya yang nampak lucu. Membuat hatinya tergerak untuk mendekati, rasa penasaran yang menggerogiti.

"Hay," Seok Jin berbisik pelan mencoba mendekati. Namun sang anjing masih menggonggong seolah melihat musuh di atas pohon.

"Apa yang kau lihat anjing manis?" tanyanya, masih berusaha mendekat. Sesekali kepala Seok Jin menengadah melihat ke atas pohon. "Tak ada apa-apa," gumamnya pelan merasa heran.

"Kemari lah, tak ada apa-apa..." Seok Jin meraih anjing tersebut membawa ke pangkuannya. "Awww..." Seok Jin mendesis saat tangannya digigit, tawanya pecah begitu renyah seperti potongan biskuit. Membiarkan sang anjing berlari pergi dari pangkuannya.

SAVE ME or KILL ME [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang