MUA - BAB 6

841 64 12
                                    

Selesai mandi, Lucas mendengar keributan di lantai satu, dia bergegas turun dan mendapati pengawalnya sedang berdebat dengan seorang pria. Lucas bergegas keluar dari kamarnya dan turun ke lantai satu.

“Halo Mr. Matheo.” Sapa seorang pria seraya mepelas kacamata hitamnya, suara dengan timbre berat terdengar sangat mengintimidasi.

“Siapa anda?” Tanya Lucas.

“Apakah ini sopan santun yang anda ajarkan pada anak buah anda ketika ada tamu datang berkunjung?” Tanya pria itu sembari melihat ke sekeliling, empat anak buah Lucas menodongkan revolver ke arahnya.

“Sorry . . . guys letakan senjata kalian.” Kata Lucas dan mereka melakukannya, kecuali Shawn yang tampak ragu-ragu, tapi ketika Lucas melemparkan tatapan padanya akhirnya Shawn melakukan apa yang diperintahkan Luke.

“Sekarang katakana siapa anda dan apa yang anda lakukan di rumahku?” Tanya Luke.

“Oh . . . anda benar-benar ingin tahu siapa aku?” Tanya pria itu sambil berjalan menuju sofa dan duduk tanpa di persilahkan. Ke empat pengawal Luke segera mengikuti dengan siaga.

“Aku tidak suka bermain-main, segera katakana siapa anda dan apa yang anda inginkan?”

“Tanyakan pada wanita yang berdiri di belakangmu itu, dia tahu betul siapa aku.” Pria itu tersenyum melihat Andrea mendadak muncul dan berdiri di kejauhan. Lucas menoleh dengan tatapan tajam dan dia menemukan kekhawatiran dan ketakutan besar dimana Andrea.

“Jodran Miller.” Lucas menyebut nama itu dengan suara yang berat, pria itu mengulas senyum.

“Ya  . . . Aku Jordan Miller, dan wanita yang berdiri di belakangmu, tidur di dalam rumahmu berhari-hari tanpa ijin suaminya adalah isteriku, Adrea Miller.” Pria itu bangkit berdiri, menatap tajam ke arah Andrea “Kemari sayang . . . kemari.” Katanya dan Lucas tidak bisa berbuat banyak. Secara hokum apapun pria itu masih suami sah dari Andrea, dan mereka masih terikat dalam pernikahan resmi.

“Dia lebih aman di rumahku.” Kata Lucas ceroboh, pria itu benar-benar tidak bisa melihat Andrea melangkah melewatinya menuju pelukan pria jahanam bernama Jordan Miller itu.

“Oh . . . ya?” Jodran mencibir ucapan Lucas. “Sejak kapan wanita lebih aman berada di rumah mantan kekasihnya dibandingkan berada  dirumahnya sendiri bersama suaminya.” Jordan tersenyum licik.

“Kucing kecilku, mari kita pulang.”Jordan menyeret langkah Andrea keluar dari rumah Lucas.

“Dan kuingatkan sekali lagi Mr. Matheo, jangan ikut campur urusan rumah tangga kami lagi. Tidak ada gunanya bagimu. Dia akan tetap jadi isteriku dan aku jadi suaminya, karena tidak akan ada perceraian diantara kami.”Jordan Miller berbalik ketika dia sampai diambang pintu rumah Lucas, sementara itu Andrea dengan mata berkaca-kaca, tanpa bicara seolah sedang menjerit-jerit minta di selamatkan, tapi Lucas tidak bisa berbuat apa-apa, dia mematung melihat mereka memasuki Porsche berwarna silver mengkilat diikuti dengan dua SUV dibelakangnya. Jordan Miller jelas tidak datang seorang diri. Jika terjadi perlawanan sengit, Jordan bahkan sudah menyiapkan lebih dari duabelas orang untuk membombardir rumah Lucas dan menewaskan semua orang didalamnya.
Didalam mobil Andrea langsung dipakaikan borgol dan di sumpal mulutnya.

“Diam dan lakukan apa yang ku katakan, atau aku akan mengubur kekasihmu yang bodoh itu hidup-hidup di depan matamu.” Kata Miller sambil menyetir.

“Kuperingatkan sekali lagi, jangan bermain-main denganku nona muda.” Miller menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya sementara Andrea terus berderai air mata.

“Kita akan sampai di rumah, dan akan ada banyak wartawan di sana, dan kau akan mengadakan jumpa pers, mengkoreksi semua kalimatmu soal perceraian, karena tidak akan ada perceraian diantara kita.”

Andrea Bare #Googleplaybook #JE Bosco PublisherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang