MUA - BAB 12

659 47 4
                                    

Miller baru saja pulang dari pemakaman ibunya. Seseorang dari kepolisian yang mendatanginya mendapatkan jalan buntu karena Miller menutup kasus ibunya. Baginya memperpanjang kasus kematian ibunya sama seperti menggali lubang kematiannya sendiri. Bagiamana tidak, salah sedikit saja pihak berwajib mungkin saja mengendus ketidakberesan dalam bisnisnya.

Jordan Miller mengunci dirinya di dalam kamar, kepalanya berdenyut-denyut oleh angkara murka yang selama beberapa jam terakhir dia simpan dan tidak dia pertontonkan di muka umum. Tapi dia tahu betul bahwa Lucas Matheo mendatangi ibunya dua hari sebelum ibunya memutuskan untuk bunuh diri.

Selama ini Jordan Miller selalu mengawasi ibunya dengan ketat bukan tanpa alasan. Wanita  tua itu sudah sering sekali mencoba bunuh diri, dan saat Georgia Miller dibawa ke psikiater, seorang profesor di bidang kejiwaan bahkan menyimpulkan bahwa ibunya menderita Skizofrenia sehingga dia tidak bisa membedakan mana dunia nyata dan mana yang halusinasi.

Sementara itu, semua diagnosis ahli kejiwaan itu muncul karena Georgia Miller mendesign dirinya agar terlihat nyata bahwa dia adalah seorang wanita tua dengan gangguan kejiwaan dengan spesifikasi Skizofrenia. Jordan Miller tidak pernah tahu bahwa menjadi gila adalah pilihan hidup ibunya agar bisa terhindar dari kemarahan besarnya. Jordan selalu memaksa Georgia untuk memberitahukan kisah yang sebenarnya tapi Georgia selalu berbohong. Dia selalu mengatakan bahwa ayahnya adalah Jacob Miller dan sudah meninggal dunia sejak Jordan kecil.

Hingga memasuki perguruan tinggi, Jordan masih menganggap Jacob Matheo sebagai seorang kaya dermawan yang membiayai kuliahnya juga biaya hidupnya dan ibunya di new york. Sampai suatu hari dia tidak sengaja mendengar percakapan ibunya dengan seorang pria di telepon, membicarakan tentang Jordan Miller.

"Puteramu akan wisuda akhir bulan ini." Itu kalimat yang menjadi triger bagi Jordan untuk mencari tahu siapa ayahnya yang sebenarnya. Dan sejak saat itu dia mulai tahu dan mengait-ngaitkan masa kecilnya dengan kehidupan asrama yang keras. Sering dipukuli senior, diludahi, di buli membuat dia merasa bahwa hidupnya sangat malang. Sementara itu, ketika dia tahu bahwa Jacob Matheo adalah ayah biologisnya yang memiliki putera yang usianya tidak terpaut jauh darinya bernama Lucas Matheo, pria itu menjadi satu-satunya sasaran balas dendam atas luka lama yang dia derita sejak kecil.

"Seharusnya aku yang hidup enak di rumah itu, seharusnya aku yang selalu jadi putera kesayangan ayahku. Seharusnya aku yang menikmati semua fasilitas nomor satu bukan justru tinggal di asrama itu bu!" Jordan muda berteriak pada ibunya kala itu, sementara Georgia hanya bisa menangis sesenggukan melihat puteranya berteriak-teriak sambil membanting barang-barang di apartment kecil mereka.

"Jordan . . . aku mencintaimu lebih dari siapapun nak. Dan itu sudah cukup."

"Tidak!!!" Teriak Jordan.

"Aku tidak akan membiarkan anak itu hidup lebih bahagia dariku mulai detik ini. Dia harus merasakan banyak kemalangan, kehilangan, jauh lebih buruk dari apa yang kurasakan selama ini."

"Jordan . . . kumohon jangan sentuh Lucas. Bagaimanapun dia adalah saudara kandungmu, kalian punya ayah biologis yang sama."

"Tapi kau membiarkanku menderita sendiri, sementara kau sibuk dengan anak itu. Kau bahkan jauh lebih menyayangi anak itu dari pada aku bu."

"Jordan, semua kulakukan demi dirimu nak."

"BULLSHIT!!" Jordan membanting pintu dan sejak saat itu dia tidak pernah kembali pada ibunya. Dia bekerja membanting tulang dengan berbagai pekerjaan paruh waktu, bahkan dia mulai melakukan bisnis kecil-kecilian. Tapi di sisi lain dia menemukan jalan lebih cepat untuk mengumpulkan uang, yaitu dengan menjadi kurir obat-obat terlarang.

Waktu berlalu, bertahun-tahun Miller menghilang, dan saat dia kembali pada ibunya dia adalah pria yang kaya raya dan sukses. Dia bahkan membawa ibunya kerumahnya untuk tinggal bersama. Alih-alih untuk menyayangi ibunya, Jordan melakukan banyak upaya balasdendam pada ibunya dengan pengabaian yang sama dengan yang diia alami waktu dia di asrama.

"Jordan aku ibumu, apa kau lupa?"

"Apa kau juga lupa kalau aku anakmu, dan kau tetap memaksaku tinggal di asrama itu bertahun-tahun?"

Setiap hari sang ibu hanya menangis meratapi nasibnya. Hingga dia menemukan pelarian dengan berpura-pura menjadi gila. Miller melunak, dia membawa ibunya ke banyak psikiater dan semuanya berkesimpulan yang sama bahwa Georgia Miller mengidap Skizofrenia.

Sejak saat itu hidup Georgia menjadi sedikit lebih mudah, karena dia tidak harus mendapatkan pengabaian juga tindakan acuh dari Jordan. Tapi di sisi lain dia juga menderita karena dimasa tuanya dia harus menghabiskan hidupnya di rumah sakit jiwa.

Miller menenggak brendy dari botol langsug dan mulai mabuk.

"Kau akan merasakan hal yang sama Lucas Matheo, kau akan kehilangan orang-orang yang kau cintai seperti yang ku alami." Gumam Jordan untuk dirinya sendiri.

"Kau pikir aku jatuh cinta pada wanita keras kepala itu?!" Miller berteriak pada dirinya sendiri.

"Andrea bodoh, mengambilnya sebagai isteriku dan menyiksanya seumur hidupku membuatku puas. Membalas dendam padamu melalui orang-orang yang kau cintai akan terasa jauh lebih menyakitkan bukan?" Jordan terbahak, mentertawakan dirinya sendiri, dan di kepalanya puluhan rencana jahat lain sudah bersliweran, dan obyeknya adalah Andrea.


________________________________

TBC ya . . . di tunggu like dan komentarnya

please


Andrea Bare #Googleplaybook #JE Bosco PublisherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang