Part 2, Bertemu Gadis Aneh

1.2K 51 3
                                    

Keesokan harinya di sekolah...

Deven dan teman lainnya sedang belajar di kelas. Deven dan Charisa berbeda kelas , sedangkan Deven dan Friden satu kelas. di kelas Deven ada guru yang sedang menjelaskan tetapi Friden hanya tertidur, sedangkan Deven sedang melamun dan mengingat kata charisa :

"Miwa pernah bilang, saat aku bertemu dengannya, hidupku jadi   berubah. Semua yang kulihat, semua yang kudengar, juga semua yang kurasakan.... semua yang ada disekelilingku mendadak jadi penuh warna."

"tapi...., bagiku... bagiku, dunia ini justru kelihatan monoton. Sama seperti catatan not, sama seperti tuts piano." Ucap Deven dalam hati sambil memandang disekitarnya yg katanya hanya kelihatan monoton dan tuts piano berwarna hitam & putih.
"Tiga tahun yang lalu sejak musim gugur saat aku berumur sebelas tahun, aku tidak bisa bermain piano lagi" Sambung Deven lagi dalam hati.

SKEFO!!
Monoton : Sesuatu yang sifatnya sama dengan sebelumnya, itu-itu saja tidak ada variasinya sehingga membuat orang bosan.
Tuts piano : Alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Tuts piano terbagi atas dua , yaitu tuts putih dan tuts hitam.

Saat sudah waktunya pulang sekolah, Deven masih ada di kelas dan menyendiri. Deven sedang memakai headset dan memutar musik , lalu mencatat not baloknya tiap nada musik tersebut. Tiba tiba ada bola yang mengenai kepala Deven

"Aduh..." ucap deven sambil memegang kepalanya

"Aishh... reaksimu membosankan, nih😒" Ucap Si gadis tomboy. Ternyata Charisa lah yang melempar bola tersebut. "Kamu tidak punya gairah masa muda yah?! , masa SMP tidak akan terulang lagi tahu!!😬". Charisa pun mengambil headset Deven di bagian kanan lalu memakai ditelinganya.

"Deven , sabtu besok kamu tidak ada acara kan??" Tanya Charisa

"jangan seenaknya memutuskan!" Jawab Deven

"Berarti kamu ada acara?" Tanya Charisa lagi.

"entahlah" Jawab singkat Deven

"Ada cewek di kelasku yang minta dikenalkan dengan Friden, besok rencananya kami mau ketemu. Kamu ikut ya, deven." Sambung Charisa

"Eh? kenapa harus aku?" Heran Deven

"Habisnya kalau bertiga , aku cuman jadi obat nyamuk nanti :v,mereka pasti bakal asyik berduaan, kan? Lebih enak kalau aku ada pasangan juga"Ucap Charisa

Charisa pun memberitahu kepada deven kalau cewek itu pandai bermain musik klasik.Charisa juga mengatakan kalau obrolan mereka cocok karena sama2 menyukai musik.
tapi deven tiba2 menundukkan kepalanya karena mengingat sesuatu.

"tapi aku... aku sudah berhenti. aku sudah tidak main piano lagi selama 3 tahun" Ucap Deven sambil menundukkan kepalanya

"bohong!! aku mendengar kamu masih memainkannya kemarin di ruang musik!!" Ucap Charisa

"Tapi itu hanya demi pekerjaan , bahkan aku harus merekamnya agar aku bisa mendengar suara piano itu, lalu menulis semua not balok tiap lagu agar bisa dipakai untuk karaoke atau hal lainnya!!" Ucap Deven dengan nada yang agak tinggi

Charisa pun merasa sedih atas apa yang diucapkan deven tadi. meskipun charisa sangat membeci musik tpi ia sangat ingin melihat deven bermain piano lagi didepan banyak orang.

Kebohonganmu Dibulan April (Denneth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang