Kelasnya kosong, tidak ada seorangpun yang ada karena ini jam istirahat pasti banyak yang pergi ke kantin. Charisa segera mencari ketua kelasnya di kantin tapi ia tidak menemukannya. Jadi jalan lainnya adalah menanyakan kepada wali kelasnya ke ruang guru.
"Tadi orang tuanya menelfon dia tidak bisa ke sekolah selama 1 minggu karena sedang diurus dirumah sakit" Ucap Wali kelasnya yang sambil mengotak atik komputer yang berada didepannya.
Charisa mendengar itu langsung lari mencari Deven dan Friden. Seperti biasa mereka berkumpul diruang musik.
"Bruk!!"
"Ehh.. kodok!" Kaget Friden
Pintu itu digeser dengan keras oleh Charisa. Pernafasannya tidak teratur karena habis berlari. Ia menyandarkan badannya ke tembok lalu mengatur pernafasannya.
"Ucha kenapa?" Tanya Friden
"Anneth!!, dia tidak masuk sekolah selama satu minggu karena sedang di urus dirumah sakit!" Jawab Charisa dengan nada yang sedikit keras diakibatkan kekhawatirannya itu.
"Apa?!" Friden terkejut mendengar perkataan Charisa sedangkan Deven membulatkan matanya dan terpaku layaknya patung. Mereka bertiga pun berencana untuk menjenguk Anneth selepas sekolah.😊
"Anneth kenapa tidak bilang ke ucha kalau sakit? kan kami jadi khawatir" Charisa memegang pundak Anneth dengan wajah khawatir.
"mana bisa lah.. kan dia lagi sakit gimana cara kasih tau nya? punya otak gak sih?" Nyolot Friden
"Nih anak ajak berantem mulu" Geram Charisa
"Sudah-sudah.. maaf ya telah membuat kalian khawatir hehe" Anneth terkekeh. Mereka pun saling berbincang satu sama lain
Deven hanya terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata. Ia tak tahu harus berkata apa. Pandangan hanya tertuju ke kondisi Anneth saat ini. Melihatnya membuat Deven nostalgia kepada ibunya yang jatuh sakit 3 tahun yang lalu. Tapi Deven merasa takjub kepada Anneth dengan jatuh sakit seperti itu ia masih tetap ceria dan semangat.
"Bagaimana cara dia melakukannya? sedangkan aku yang tidak sakit saja jarang ceria seperti itu" Batin Deven meilirik Anneth yang tengah tertawa menceritakan obrolannya dengan Charisa dan Friden.
"Yahh Anneth berarti aku harus menahan rindu dong" Kata Friden sambil mengembungkan pipinya.
"Cuman satu minggu kok, hehe.." Anneth tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Karena hari sudah menjelang sore mereka pun berpamit lalu segera keluar dari kamar Anneth. Tetapi saat hendak keluar langkah Deven terhenti lalu menoleh ke Anneth.
"Kenapa kau melihatku seperti itu , Deven bodoh-_ " Kata Anneth melipat tangannya didada
"Apakah kau yakin cuman seminggu?" Tanya Deven dengan serius.
"Aku baik-baik saja, aku usahakan kita bisa latihan musik lagi, Hufftt aku sangat merindukan saat aku melemparimu buku, menendangmu, dan pulang sekolah bersama denganmu hehe.." Anneth terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebohonganmu Dibulan April (Denneth)
RomantizmEnd✔ "maaf yah sudah seenaknya masuk begitu saja dalam kehidupanmu :) " Anneth Cerita ini terinspirasi dari anime, tapi ini versi saya sendiri, hanya sedikit alur yang saya ambil selebihnya ini buatan saya sendiri.