04

2K 228 25
                                    

"Ketika kamu mendengar burung bernyanyi di pagi hari~Seperti biasa aku terbangunDari tidur yang menyedihkan~~Sinar matahari menembus masuk melalui jendela~Tidakkah kau ingin menghirup udara segar?eumm~~~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ketika kamu mendengar burung
bernyanyi di pagi hari~
Seperti biasa aku terbangun
Dari tidur yang menyedihkan~~
Sinar matahari menembus masuk melalui jendela~
Tidakkah kau ingin menghirup udara segar?eumm~~~"

Disela-sela kegiatannya yang sedang menyabuni tubuh si kecil Taeho, Jiho mengalunkan alunan nada yang memang Taeho selalu suka itu.

"Misi misi Papa juga mau mandi" suara serak Jaehyun menarik seluruh atensi Taeho dan Jiho.

Bapak satu anak itu baru saja bangun dari alam mimpinya dan sekarang langsung masuk ke dalam bathtub tanpa mencuci muka atau gosok gigi terlebih dahulu.

"Papa belum cuci muka? Sini Tae cuciin" Taeho pun membasahi muka Jaehyun menggunakan air yang ada dalam bathtub. Membuat sang papa tertawa bahagia akan tingkah lakunya.

"Mama ga mandi?sini masuk biar Papa sabunin punggung Mama" kata Jaehyun lagi yang menawarkan Jiho sambil diiringi smirk khas miliknya.

Jiho menatap tajam sang suami, tapi yang di tatap hanya membalas dengan cengiran.
Tangan Jiho yang masih ada sisa busa, dia angkat menjauh dari bathtub.

Sepertinya pagi ini Jiho akan memandikan dua pangerannya. Lagi.

"Buka mulut Papa. Aaa" titah Jiho saat tangannya sudah meraih gosok gigi milik Jaehyun.

Jaehyun menerima saja, dia lebarkan mulutnya agar Jiho bisa lebih leluasa menggosok.

Ini sudah biasa. Kalau akhir pekan, kerjaan Jiho di pagi hari pasti selalu di mulai dengan memandikan Taeho tapi berujung Jaehyun.

"Mau keramas juga"

"Enggak. Papakan baru sem–Yakk Jung Taeho" teriak Jaehyun lantang saat Taeho dengan jahilnya membasahi rambut Jaehyun. Jaehyun sudah memasang muka kesal, siap-siap ingin memarahi Taeho. Tapi semua tak jadi, ketika tawa Jiho pecah di sana.

Taeho juga tertawa, hanya saja tidak selepas Jiho.

Jaehyun yang memang kesal, makin tambah kesal. Mukanya datar, dia tatap Jiho dengan tatapan elangnya.

"Haha pa—akk yakk" byur! Jaehyun tarik tangan Jiho senang sekali tarikan dan itu mampu membuat tubuh kecil Jiho ikut tercebur ke dalam bak berendam.

Jiho jatuh tepat di atas Jaehyun. Beruntung Taeho berada di samping, jadi dia tidak kena tiban.

"Papa ih Mama udah mandi. Aishh.. nyeb–" chup!

"Siapa suruh ketawain papa" potong Jaehyun yang membenarkan sedikit posisi Jiho.  Bibir Jiho yang di kecup langsung mengerucut kesal. Dan itu membuat hasrat Jaehyun ingin terus mengecupnya bertubi-tubi.

"Papa jangan cium Mama terus. Ada Tae di sini" sergah Taeho yang dari tadi di jadikan nyamuk oleh orang tuanya.

Bibir Jaehyun yang masih menyatu di bibir Jiho, perlahan menjauh. Dia salah tingkah sendiri ketika di tegur Taeho. Merasa malu, kenapa dia lupa kalau ada Taeho di situ.

[✓]PANGPANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang