22

1.4K 150 18
                                    

∞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jae ngapain sih" pertanyaan itu keluar dari belah bibir sang hawa yang tidurnya terganggu gara-gara kelakuan sang suami.

Jiho, kandungan wanita cantik itu sudah memasuki bulan ketujuh. Perutnya jelas sudah membuncit sempurna. Dan, sepertinya perut buncit itu benar-benar menarik penuh perhatian Jaehyun.

Jiho yang harusnya tertidur nyenyak di atas ranjang kesayangannya malah terlihat risih, kepalanya ia bawa kekiri-kekanan berharap bisa masuk kealam mimpi segera.

"jae please deh.. kamu ganggu" seru Jiho lagi sambil menurunkan kembali bajunya untuk menutupi perut buncitnya.

"ihh apasih ji" keluh Jaehyun kembali menaikkan baju Jiho. Kembali ia elus perut sang istri.

Jiho menghela. Jaehyun memang aneh, perut buncit Jiho benar-benar sudah di jadikan mainan pengantar tidur. Setiap malam papa Taeho itu memainkan perut Jiho. Oke, mungkin Jiho akan biasa saja jika Jaehyun mengelusnya dari balik piyama. Tapi ini tidak, Jaehyun selalu memaksa Jiho membuka setengah kancing bajunya.

Benar-benar...

"berhenti atau aku tidur sama Taeho?!" ancaman itu mengerutkan bibir Jaehyun. Dengan tak terima ia hentikan aktivitasnya.

"pelit banget sih istri aku" cicitnya yang kini hanya memeluk. Ia kecup beberapa kali daun telinga Jiho pelan.

"tidur jae. Udah malem, besok kamu kerja" peringat Jiho

"siap" Jaehyun pun ikut memejamkan mata.

.

Keesokkan paginya.

Jiho kembali di ganggu, kali ini gelak tawa Taeho dan Jaehyun ikut serta. Jiho membuka mata perlahan, wajah tampan sang anak menjadi objek pertama yang ditangkap.

"selamat pagi mama ji" kecupan selamat pagi mendarat lembut di bibir Jiho.

"selamat pagi istriku yang cantik" kecupan kedua ia terima dari sang suami.

"kalian ngapain" tanya Jiho langsung pada intinya. Jiho duduki dirinya yang tadi masih berbaring.

Ah, lupakan.
Jiho tidak membutuhkan jawaban Jaehyun lagi, matanya sudah lebih dulu menangkap alasan kenapa dua laki-laki itu tertawa.

Oh ayolah.
Bukan pemandangan baru bagi Jiho jika pagi-pagi perutnya sudah di penuhi warna merah. Iyap, Jaehyun dan Taeho selalu menyoret perut itu dengan lipstik. Katanya mereka, itu ucapan selamat pagi untuk si kembar.

Jiho hanya memutar bola matanya malas "kebiasaan" Jiho tarik telinga Jaehyun dan Taeho.

Bukannya kesakitan, mereka malah cengengesan.

"mama udah Adek suka kok Tae lakuin ini" katanya tentu dengan diiringi tawa kecilnya. "tadi tae rasain tendangannya"

"kayaknya tuan putri aku nanti bakal jadi pemain bola deh ji" beritahu Jaehyun sambil mengelus ringan permukaan perut Jiho.

[✓]PANGPANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang